OraSure, sebuah perusahaan di Amerika Serikat (AS) yang menciptakan alat tes HIV, sudah mendapatkan izin dari regulator untuk memproduksi alat tersebut secara massal.

Alat tes HIV yang dinamakan OraQuick itu akan dijual di pasaran dengan harga tidak lebih dari US$ 60 atau sekitar Rp 560 ribu. “Kami berharap seluruh toko menjual produk ini,” kata Kepala Eksekutif Douglas Michels, seperti dilaporkan BBC, Rabu (4/7).

OraQuick akan dipasarkan melalui 30.000 toko obat dan peralatan rumah tangga di AS, serta dijual melalui internet. “Perusahaan menyatakan akan memasarkan alat tes itu secara luas,” tambah Michels.

Dengan OraQuick, setiap orang dapat melakukan tes HIV sendiri, dengan cara mengecek ludah yang diseka dari mulut dan hasilnya dapat diketahui 20 – 40 menit kemudian. Badan Pengawas Obat dan Makanan FDA mengatakan alat tes itu akan menjangkau orang yang kemungkinan tidak pernah melakukan pemeriksaan.

OraSure mengatakan dalam uji coba, alat tes itu dapat dengan tepat mendeteksi HIV terhadap ODHA sekitar 92% dan 99% akurat untuk hasil yang negatif, atau mengidentifikasi bahwa seseorang tidak mengindap virus itu.

Pemerintah AS memperkirakan sekitar 1,2 juta orang di AS terinfeksi HIV positif, tetapi sekitar 20% tidak menyadarinya. (Lila Intana/BBC)