Listed Articles

Pecat CEO Yahoo, Bostock Dikecam!

Pecat CEO Yahoo, Bostock Dikecam!

Chairman Yahoo Inc, Roy Bostock, yang menggulingkan Chief Executive Officer Carol Bartz minggu ini, terancam kehilangan pekerjaan. Pasalnya, beberapa pemegang saham mengklaim Bostock dan beberapa direktur Yahoo bertanggung jawab atas jatuhnya kinerja perusahaan.

Third Point LLC, perusahaan investasi New York yang memiliki 5,2% saham Yahoo, mendesak Bostock dan beberapa direktur untuk mengundurkan diri karena dianggap berperan dalam jatuhnya kualitas perusahaan. Permintaan yang disampaikan via surat resmi itu juga menyebutkan soal kegagalan memilih pemimpin yang mampu mengembalikan nasib perusahaan di era world wide web. “Dewan direksi Yahoo telah membuat sejumlah keputusan yang merugikan perusahaan secara langsung dan menyebabkan harga saham jatuh di bawah nilai intrinsik perusahaan,” tulis Third Point.

Sebagai board chairman sejak awal 2008, Bostock telah memimpin terjadinya beberapa keputusan besar perusahaan, termasuk rebuffing penawaran US$ 47,5 miliar dari Microsoft pada tiga tahun lalu dan merekrut Bartz sebagai CEO pada awal 2009. Meskipun perusahaan memiliki nilai saham lebih dari US$ 100 miliar, saham Yahoo jatuh 49% sejak sejak Bostock yang sebelumnya menjadi eksekutif divisi iklan, menjadi chairman.

Bostock memecat Bartz pada 6 September lalu, via telepon sehingga keputusan itu menimbulkan kritik di kalangan eksekutif. Sayangnya, Bostock enggan berkomentar soal itu. “Memecat seseorang via telepon sama seperti memberitahu pasangan Anda soal perceraian via email,” ujar CEO Autodesk Inc, Carl Bass. Menurut pihak internal, Bostock sebenarnya berencana untuk bertemu dengan Bartz di bandara New York untuk mengabarkan berita buruk itu. Namun, karena muncul badai maka hal tersebut tidak dapat dilakukan.

Saat ini, Bostock harus mencari CEO baru dan mempertimbangkan penjualan beberapa anak perusahaan. Bostock dan direktur lain dianggap bersalah atas kasus Bartz, ujar analis BCG Partners, Colin Gillis. “Pihak dewan harus bercermin dan melihat bahwa Yahoo kini merupakan produk dari kepemimpinan dan visi mereka,” kata Gillis. “Sangat sulit melihat dampak hilangnya keberadaan Bartz (di perusahaan) tanpa ada perubahan yang signifikan di tubuh dewan.”


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved