Listed Articles

Peluang Perbankan Pasca Rupiah Melemah

Peluang Perbankan Pasca Rupiah Melemah

Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan hingga kuartal 2 2013, kinerja perbankan Indonesia masih cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan aset, dana, serta kredit yang masih tinggi meskipun secara gradual cenderung melemah. BI memproyeksikan bahwa perbankan Indonesia akan mengalami pelemahan kinerja akibat kenaikan suku bunga acuan (BI rate) dari 5,75% menjadi 7,0% pada akhir Agutus 2013. Penyaluran kredit juga diproyeksikan hanya akan tumbuh di bawah 20%. “Secara umum, penyaluran kredit mengalami pertumbuhan 20,6% dari tahun ke tahun hingga kuartal 2 2013,” ungkap Ryan Kiryanto, Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dalam studinya mengenai Up Date Makroekonomi dan Perbankan Indonesia 2013-2014 (25/09/2013).

IMG_3395

Namun demikian, Ryan masih melihat adanya peluang dari kondisi di atas. Pertama mengenai Multi License Policy. Regulasi ini diterbitkan sejak bulan Maret 2013 yang menuntut perbankan Indonesia agar menaikkan modal intinya. “Sebab secara garis besar, beleid tersebut mengatur pembatasan kegiatan usaha bank berdasarkan modal inti yang dimiliki. Implikasi aturan ini adalah banyaknya bank yang akan melakukan aksi korporasi strategis berupa merger, akuisisi, penambahan modal dari pemilik atau strategic partner,” tambahnya.

Peluang kedua datang dari Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan berlaku mulai tahun 2015. Sedangkan khusus untuk perbankan, kebijakan ini baru berlaku mulai tahun 2020. Dikatakan Ryan, dengan berlakunya MEA, akan memungkinkan arus pertukaran orang, modal, barang, dan jasa antarnegara ASEAN. Namun sebelum MEA untuk sektor perbankan berlaku, diperkirakan antara tahun 2015 hingga tahun 2018, akan terjadi transformasi pelaku industri perbankan dari negara-negara ASEAN yang akan masuk ke perbankan kita.

Keberadaan bank-bank regional ASEAN yang melakukan penetrasi ke ceruk pasar nasional pun memunculkan dampak positif dan negatifnya. Kemudahan bank-bank tersebut membuka kantor cabang di Indonesia terkadang tidak dibarengi dengan kemudahan bank-bank nasional membuka kantor cabang di negara mereka. Sisi positifnya adalah masyarakat Indonesia yang bankable makin bertambah banyak. Hal ini disebabkan karena tersedianya banyak pilihan yang menawarkan program dan promosi di masing-masing bank. “Bank-bank asing akan memacu bank-bank nasional untuk meningkatkan kapabilitasnya terutama di bidang layanan, seperti digital brand, sistem IT yang mumpuni, serta pelayanan yang jauh lebih baik,” pungkasnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved