Pria yang berperan penting dalam revolusi komputer pribadi kini tampaknya melirik ranah baru. Pendiri Microsoft, Bill Gates berambisi untuk melakukan revolusi toilet. Bahkan, ia rela mengucurkan dana US$ 42 juta.

Uang yang cukup banyak itu diharapkan mampu memberikan perubahan dan menciptakan terobosan yang besar dalam penggunaan toilet. Menurut Bill Gates, keberadaan air besih dan pembuangan limbah yang aman merupakan dua penyebab terbesar kematian bayi di negara-negara berkembang. Gates dan yayasan amal milinya berharap mampu menciptakan toilet murah yang mampu meningkatkan kondisi kehidupan jutaan orang. Meskipun tampak seperti topik pembicaraan yang konyol, keberadaan toilet memegang andil dalam menyelamatkan nyawa di seluruh dunia.

“Tidak ada inovasi dalam kurun 200 tahun terakhir yang telah banyak menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kesehatan kecuali revolusi sanitasi yang terkait penemuan toilet,” ujar Sylvia Mathews Burwell, presiden Program Pengembangan Global di Bill and Melinda Gates Foundation. Sayangnya, keberadaan toilet itu tidak berkembang dengan maksimal. “Ini hanya menjangkau sepertiga dunia. Apa yang kita butuhkan saat ini adalah pendekatan baru. Ide-ide baru.” Revolusi itu diluncurkan oleh Burwell di Kigali, Rwanda.

Seagai bagian dari program Reinventing the Toilet Challenge, yayasan akan mendanai peneliti di delapan universitas di beberapa negara berkembang untuk mengembangkan toilet yang mampu mengubah limbah menjadi energi, air bersih ataupun nutrisi. Solusi itu harus menjadi unit sendiri tanpa pipa di dalam air, sambungan selokan atau kebutuhan listri. Yayasan yang bermitra dengan USAID itu berusaha untuk memecahkan masalah sanitasi air yang menjadi bagian dari target PBB hingga 2015.

Saat ini, 40% populasi dunia tidak memiliki akses ke toilet dengan saluran pembuangan yang lancar. Sekitar satu miliar penduduk buang air besar di tempat terbuka. Setiap tahun, lebih dari 1,5 juta anak meninggal akibat diare yang seharusnya bisa dicegah dengan sanitasi yang baik. Yayasan Bill Gates memprioritaskan keberadaan toilet yang nyaman dan terjangkau. Toilet itu harus dapat dibangun dan dipergunakan dengan biaya tidak lebih dari US$ 0,05 per hari.