Listed Articles

Pendopo Unggulkan Aktualisasi Budaya Indonesia

Oleh Admin
Pendopo Unggulkan Aktualisasi Budaya Indonesia

Meluncurkan bisnis baru berlabel Pendopo di bawah bendera PT Kawan Lama Sejahtera, Kuncoro Wibowo, CEO perusahaan ini ogah dibilang cuma mengeruk keuntungan dari Pendopo. Masuk di pasar heritage, Pendopo sejatinya hadir untuk membuat dunia jatuh cinta kepada Indonesia.

“Ini pertama kalinya kami mengesampingkan dulu bisnis semata. Produk kerajinan Indonesia mempunyai kualitas yang bagus. Dengan pengalaman kami, setidaknya perusahaan ingin bisa membantu produk Indonesia lebih dikenal. Ini semacam CSR (Corporate Social Responsibility) kami bagi Indonesia, ” ujar Kuncoro yang akan mengembangkan Pendopo bersama dengan Living World di beberapa tempat di Indonesia. Kawan Lama Group dinilai telah makan asam garam dunia ekspor impor dan merambah ke produk-produk ritel.

“Kita sudah pada satu titik yang melihat peluang pemakaian batik semakin berkembang dan menjadi salah satu establishment perusahaan. Selain itu, kami juga melihat bahwa inilah saatnya untuk kita membantu pengembangan produk tradisional Indonesia,” kata Kuncoro lagi. Dengan jaringan di 50 negara dengan lebih dari 4 ribu toko, Pendopo diharapkan mampu membawa popularitas produk Indonesia dalam lingkup yang lebih luas.

Saat ditanya soal perbedaan Pendopo dengan rumah batik lain, Kuncoro menjawab dengan nada optimis. “Kami memiliki keunikan. Batik misalnya. Kami tidak menyediakan batik industri atau printing melainkan batik tulis dan batik cap dengan kriteria tertentu sehingga miliki nilai tambah.” Keputusan itu dinilai akan memberi dampak ekonomi yang menguntungkan bagi pengrajin di daerah. Apalagi jika batik menjadi industri besar yang mengharuskan setiap pengusaha memiliki daya saing yang tinggi.

Untuk mampu menggaet semua segmen, Pendopo harus memperkuat jaringan dengan UKM dan supplier. Apalagi jika dilihat dari investasi yang meskipun menurut Kuncoro tidak seberapa, Pendopo sudah diunggulkan manajemen, teknologi dan divisi logistik yang kuat dari perusahaan. Untuk saat ini, pertumbuhan keuntungan Kawan Lama Group naik 20% per tahun.

Berbicara soal kesuksesan, Kuncoro mengaku enggan berpuas diri. “Walaupun perusahaan keluarga ini sudah 55 tahun, tetapi di retail baru 15 tahun yang lalu. Intinya, apapun yang kita masukkan dalam bisnis kita, kita memegang prinsip retail business have to be detail. Capital sebesar apapun kalau tidak dijalankan dengan tekun dan tidak mempunyai passion dalam melakukannya merupakan suatu tantangan untuk keberhasilan. Kita terbiasa terjun langsung dan semuanya adalah pelaksana. Tidak ada Superman di sini, yang ada hanya Superteam.” (Acha)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved