LG Electronics Inc, produsen handset ketiga terbesar di dunia, meluncurkan smartphone baru yang memanfaatkan jaringan super cepat, 4G. Inilah upaya terbaru perusahaan untuk menyelamatkan diri dari kerugian besar di bisnis smartphone.

Optimus LTE akan bersaing dengan versi 4G Samsung Electronics Co di bawah bendera Galaxy S dan iPhone baru milik Apple. Model terbaru LG itu hadir setelah perusahaan mengalami kerugian selama lima kuartal berturut-turut dalam penjualan handset. Bahkan, LG melaporkan kerugian besar-besaran di kuartal yang berakhir pada September lalu akibat ketidaan model smartphone baru.

Pergerakan LG di bisnis smartphone memang cenderung lambat dibandingkan pesaing mereka seperti Samsung, HTC, Apple, RIM dan lainnya. Keberadaan perangkat baru itu diharapkan memberi ‘kesegaran’ baru di bisnis smartphone LG. “Optimus LTE merupakan produk ambisius kami yang mampu memobilisasi teknologi LTE dan display,” ujar Na Young-bae, Wakil Presiden Senior dan Kepala Marketing LG.

Perangkat tersebut memiliki layar 4,5 inci, kamera belakang 8 MP dan kamera depan 1,3 MP. Optimus LTE memanfaatkan chip prosesor dual core 1,5 GHz Qualcomm Inc dan sistem operasi Android Gingerbread dari Google. Selain itu, dari segi hardware, perangkat ini hampir mirip dengan Galaxy S II LTE dari Samsung.

“Dengan hanya produk ini saja, LG sebenarnya tidak mampu untuk meningkatkan pendapatan secara dramatis. Namun, ini menunjukkan bahwa LG berusaha mempersempit kesenjangan dengan Samsung, jika berbicara soal hardware dan software,” kata Woo Chang-hee, analis di LIG Investment & Securities. “Bisnis telekomunikasi akan secara bertahap menunjukkan pertkembangan dengan semakin banyaknya produk yang dikapalkan dan pengurangan biaya.”

LG masih belum memutuskan kapan produk tersebut dapat diperkenalkan di pasar global. Perusahaan memiliki lebih dari 1.400 paten LTE. Beberapa analis memperkirakan paten tersebut bernilai sekitar US$ 8 miliar. LG tampaknya mengalami penurunan margin di penjualan handset pada kuartal ketiga sekitar 3%, berbanding dengan kejatuhan margin pada kuartal kedua yaitu 1,7%.