Listed Articles

Perwiranusa Dorong Munculnya Para Pengusaha Properti Berbasis Teknologi

Perwiranusa Dorong Munculnya Para Pengusaha Properti Berbasis Teknologi

Backlog kebutuhan rumah di Indonesia, hingga kini belum juga terselesaikan. Lebih dari 10 juta pasangan keluarga belum punya rumah seendiri. Target pemerintah yang mencoba ingin membangun 1 juta rumah baru per tahun belum bisa tercapai. Faktanya, pertumbuhan ketersediaan rumah masih belum bisa mengejar pertumbuhan laju keluarga baru. Sebenarnya pemerintah sudah punya inisiatif yang cukup baik dengan menggelar program rumah bersubsidi melalui program FLPP dimana pemerintah menyubsidi bunga kredit kepemilikan rumah untuk warga menengah bawah, namun faktanya itu memang belum cukup.

Belum lagi problem kualitas. Dalam lima tahun belakangan ini memang mulai muncul para pengembang properti baru untuk skala kecil dan mereka mencoba untuk membangun rumah-rumah FLPP. Namun sayangnya hal itu belum diiringi dengan kualitas produk rumah yang baik. Akibatnya tidak sedikit konsumen FLPP yang kecewa karena persoalan kualitas bangunan, bahkan tidak sedikit pula proyek perumahan yang terpaksa mandeg karena tak terkelola dengan baik. Tak heran bila asosiasi pengusaha properti seperti PERWIRANUSA (Perkumpulan Wirausahawan Rumah Rakyat Nusantara) merasa terpanggil tantangan tersebut.

Para pengusaha Perwiranusa

“Kami dalam dua tahun ini cukup agresif membantu dan mendampingi para wirausahawan di bidang properti, khususnya pemula, untuk bisa mengembangkan perumahan yang tak sekedar layak huni, melainkan juga layak investasi,” tutur Ketua Umum Perwiranusa, Arief Suryo Handoko. Perwiranusa sendiri didirikan Arief dan kawan-kawannya sesama pengusaha properti yang sekarang sudah berjumlah 205 pengusaha, tersebar di seluruh kota di Indonesia. “Anggota kita memang bukan pengusaha-pengusaha besar, karena tujuan kita memang ingin melahirkan banyak pengusaha baru di bidang perumahan. Namun dari sisi jumlah rumah yang dibangun sudah lumayan, 15.000 unit rumah, tersebar di sejumlah kota di Indonesia, termasuk Papua,” kata Arief yang sudah lebih dari 20 tahun menjadi pengembang rumah murah ini.

Salah satu pengurus pusat Perwiranusa, Hendri Welas menambahkan, sebagai asosiasi pihaknya juga mendorong para anggota untuk memanfaatkan teknologi dalam pengembangan proyek perumahan. “Kami juga seiring dengan revolusi industri 4.0. Kedepan, kami terus membuka berbagai kemungkinan sinergi dan kolaborasi dengan seluruh wirausahawan di bidang properti, khusus untuk implementasi teknologi dan informasi, pengembang perumahan, kontraktor, produsen material, agensi marketing dan berbagai bidang lainya yang terhubung dalam kesatuan aktivitas properti,” Hendri menandaskan.

Menurut Hendri, pihaknya terus menambah sinergi dan kerjasama dengan pihak lain agar lebih produktif dan inovatif, baik dengan pemerintah, lembaga keuangan bank dan non bank sebagai pendana, dan juga pelaku bisnis pendukung seperti industri bahan bangunan. Terhadap anggotanya, masih kata Hendri, PERWIRANUSA menjalankan program pendampingan 5P, yaitu Perencanaan, Permodalan, Perizinan, Pemasaran dan Pembangunan bagi seluruh pengembang di Indonesia. “Salah satu perbedaan kita dibanding asosiasi lain, kita sangat menekankan pada edukasi ke anggota. Kita banyak memberikan training bagaimana menjadi pengusaha yang baik dan trustable,” tandas Arief setelah acara Munas Perwiranusa di Hotel Neo Tandean, Jakarta, 28 Maret 2019 lalu.

Arief dan kawan-kawannya di asosiasi yakin, semakin banyak lahir pengusaha perumahan baru yang kompeten, maka solusi backlog perumahan di Indonesia akan semakin mungkin untuk dicapai. Apalagi dengan dibantu program subsidi pemerintah dan bantuan teknologi produksi sehingga bisa membangun rumah murah dalam waktu cepat namun berkualitas layak. Plus dengan dukungan dan bantuan para investor yang belakangan mulai melirik sektor rumah murah (low cost housing). Keyakinan Arief tentu saja faktual. Terlebih kini sektor low cost housing menjadi satu-satunya segmen bisnis properti yang masih bisa bernafas dengan baik ketika ceruk bisnis rumah dan apartemen menengah-atas sedang stagnan. Jadi, kesempatan untuk mengembangkan bisnis rumah rumah kini lebih terbuka.

Sudarmadi


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved