Listed Articles

P&G Indonesia Junjung Kreativitas Generasi Y

P&G Indonesia Junjung Kreativitas Generasi Y

Generasi Y atau generasi milenium, individu-individu yang lahir sekitar 1980 hingga awal 2000, memang ‘dipuja’ berbagai lapisan masyarakat karena dianggap familiar dengan sistem komunikasi, media dan teknologi digital. Kemampuan itu tentu menjadi nilai tambah bagi kualitas profesional seseorang. Inilah yang sangat disadari oleh PT Procter & Gamble Home Products Indonesia (P&G Indonesia).

“Kini kantor kami banyak didukung oleh generasi baru atau generasi Y. Mereka adalah individu yang sangat memahami teknologi, termasuk fungsi Twitter dan Facebook. Karena itu, kami membangun kantor sedemikian rupa agar kreativitas dapat tumbuh pesat,” kata Presiden Direktur PT P&G Indonesia, Mohammed A. Ismael. Keunikan yang mendukung jiwa muda pun tampak dari konsep ruangan. “Saya tidak beruangan sendiri, semua sama, tidak ada hirarki. Begitu pula mereka yang berada di posisi menengah manajerial,” kata Ismael.

Kantor P&G Indonesia bahkan menyediakan ruang khusus untuk bermain game, billiard misalnya. Bahkan, ada pula ruangan unik bagi para pekerja yang ingin ‘merenung’ tanpa diganggu siapapun, bahkan panggilan atasan. “Dengan ini, mereka bisa bekerja dengan enjoy dan happy. Tiap meja terkoneksi dengan internet. Kantor kami juga less paper. Ini tampak dari ketiadaan kertas di atas meja,” kata Ismael sambil tersenyum.

Tidak hanya itu, yang berbeda dari manajemen kantor lainnya, setiap pegawai berhak untuk menempati meja yang berbeda tiap hari. Meskipun, tiap pegawai berhak pula meletakkan ‘pin’ sebagai penanda bahwa mereka ingin duduk di tempat yang sama setiap hari. Penghematan energi pun juga dilakukan secara out of the box. Lampu diatur agar otomatis menyala dan tidak, bergantung pada kondisi ruangan. “Kami berusaha memahami karakter generasi Y yang senang bergerak dan ingin bekerja dimanapun. Bahkan, para pegawai bisa bekerja dimanapun, tapa harus ke kantor. Mereka bisa memilih bekerja dalam seminggu di rumah atau tempat lainnya,” kata Ismael lagi.

Dalam memberi kesempatan bagi pegawai untuk berkembang, P&G Indonesia juga tidak setengah-setengah. Mereka berkomitmen mengembangkan daya persaingan yang sehat antarpegawai dan tidak membedakan antara pekerja lokal maupun asing. “Sekitar 90% karyawan P&G di Indonesia adalah asli Indonesia. Tidak hanya itu saja, sekitar 25% karyawan P&G asal Indonesia tersebar di seluruh dunia, menjadi eksekutif di sana. Bahkan beberapa diantaranya menempati posisi Vice President,” ujar Ismael.

Karena itu, bukan mustahil akan ada orang Indonesia yang akan memimpin P&G Indonesia. Beberapa orang Indonesia sudah mencapai Vice President, artinya tinggal beberapa langkah untuk mencapai posisi CEO. “Kami ingin terus berinvestasi dan merekrut talent terbaik untuk pengembangan sumberdaya Indonesia yang lebih baik,” tegas Ismael. (Acha)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved