Listed Articles

Posisi CIO di Kawasan Asia Tenggara Semakin Diperhitungkan

Posisi CIO di Kawasan Asia Tenggara Semakin Diperhitungkan

Derasnya arus informasi yang didorong dengan kemajuan teknologi, membuat peran Chief Information Officer (CIO) di sebuah perusahaan semakin diperhitungkan. Jabatan CIO di kawasan Asia Tenggara memiliki posisi strategis dalam menggerakan kinerja perusahaan. Fakta tersebut dipaparkan dalam hasil riset IBM Global Study 2011.

IBM Global CIO Study 2011 merupakan analisa yang didapat melalui wawancara dengan CIO dari berbagai perusahaan di 71 negara dan 18 industri. Penelitian berjudul “The Essential CIO”, ini memperkuat peran strategis CIO sebagai pemimpin di bidang inovasi dan pertumbuhan bisnis.

Riset tersebut dilakukan lebih dari 3.000 CIO di seluruh dunia, termasuk 168 CIO di kawasan Asia Tenggara. Hasilnya, peran CIO semakin penting di posisi level senior manajemen. Sebanyak 68% dari perusahaan yang diwawancarai mengatakan bahwa teknologi sangat penting bagi kesuksesan perusahaan dan 58% dari mereka mengintegrasikan bisnis dengan teknologi untuk berinovasi.

Charles Kamau Njendu, Senior Engagement Manager, Global Business Services, IBM Singapore, mengatakan teknologi merupakan salah satu keunggulan kompetitif bagi dunia usaha masa kini, hal ini menjadi faktor pendorong pentingnya peranan CIO di sebuah perusahaan. “Penelitian IBM Global CIO Study 2011 ini membuktikan bahwa inovasi bisnis serta teknologi informasi merupakan faktor penting yang sejalan dengan aspirasi bisnis pimpinan perusahaan” paparnya.

Menurutnya, para CIO juga memahami proses serta prioritas bisnis Chief Executive Officer (CEO) searah dengan agenda bisnis perusahaan. Tiga fokus utama mereka adalah mempererat hubungan dengan pelanggan, mengembangkan kecakapan SDM, dan meraih wawasan dan intelegensi dari data. Pada tiga fokus utama tersebut, CIO di kawasan Asia Tenggara lebih sejajar dan fokus pada wawasan bisnis 89%, sementara CIO global hanya 79%, fokus pada pelanggan 76%, glonal 71% dan fokus pada ketrampilan sumber daya manusia 79%, global 66% dibanding rekan – rekan mereka di belahan dunia. Temuan ini adalah salah satu dari puluhan wawasan, paradigma dan tren baru yang didapat dari para CIO di seluruh dunia.

Penelitian IBM ini juga menunjukkan bahwa para CEO kini lebih menyadari berbagai manfaat bisnis yang dihasilkan oleh teknologi. CEO masa kini mengandalkan para CIO untuk merubah data menjadi informasi yang bermanfaat, merubah informasi menjadi inteligensia, dan merubah inteligensia menjadi keputusan bisnis yang lebih baik.

Para CIO juga semakin memusatkan perhatian mereka pada layanan komputasi mobile agar tidak tertinggal oleh perkembangan pasar yang pesat. Meningkatnya penggunaan perangkat aplikasi mobile dan fungsinya yang semakin canggih, mendukung produktifitas perusahaan dalam menangkap peluang-peluang pasar baru. Komputasi dan solusi mobile kini dipandang penting oleh tiga-per-empat CIO yang disurvei (ASEAN 68%; Global 74%).

Seiring dengan transformasi yang dialami CIO, jenis pekerjaan yang mereka tangani di perusahaan mereka juga berubah. Permasalahan yang mereka hadapi saat ini adalah penyederhanaan. Lebih dari 80% dari mereka mengatakan bahwa mereka berencana untuk menyederhanakan proses internal (ASEAN 86%; Global 84%). Dalam penelitian di tahun 2009, mendekatkan diri dengan pelanggan dianggan CIO sebagai wacana, kini merupakan prioritas utama.

Sementara itu, Dino Bramanto, Country Manager, Global Technology Services, IBM Indonesia,mengatakan para CIO masa kini tidak lagi dianggap sebagai ahli teknologi semata, tetapi juga sebagai sosok yang dapat melahirkan manfaat bisnis melalui proses dan infrastruktur TI. “Meskipun tetap berupaya untuk memangkas biaya, berhemat serta merangsang kreatifitas dan inovasi, masih banyak peluang dan manfaat yang dapat diraih dari komputasi awan, analitik bisnis dan optimalisasi teknologi untuk membantu perusahaan memasukkan teknologi ke dalam produk, layanan dan proses bisnis.” katanya.

Penelitian ini juga mengidentifikasi empat “Mandat CIO” berdasarkan pandangan setiap perusahaan tentang peran TI yakni : memanfaatkan, memperluas, mentransformasikan dan mempelopori (Leverage, Expand, Transform and Pioneer). Berbagai mandat ini secara jelas mengidentifikasi bidang-bidang dimana TI harus unggul untuk mendukung dan memungkinkan perusahaan, serta menentukan kompetensi TI yang harus didapatkan dan dikembangkan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved