Listed Articles

Potensi Pasar Besar, Saatnya BlackBerry Fokus ke Indonesia

Oleh Admin
Potensi Pasar Besar, Saatnya BlackBerry Fokus ke Indonesia

Personal technology sekarang ini kian subur. Berawal dari sebuah terobosan dari Apple Inc. dengan iPad, produk sejenis terus bertambah. Sebut saja Playbook dari BlackBerry, Xoom dari Motorola, Galaxy Tab dari Samsung. Tidak hanya merek-merek besar yang tergiur dengan pasar tablet ini. Huawei hingga merek lokal Zyrex pun ikut terjun ke pasar tablet yang menggiurkan tersebut.

Konsultan kreatif dan pengamat gaya hidup teknologi, Yoris Sebastian, mengatakan bahwa pasar tablet atau biasa disebut pad akan sangat subur di Indonesia, malahan menurutnya akan segera hadir tablet seharga Rp 1 juta. “Semakin lama akan semakin banyak produk high end seperti Galaxy Tab dan iPad maupun yang low-end seperti Zyrex,” ujar pengamat gadget dari OMG Consulting, itu.

Pendapat Yoris diperkuat dengan kenyataan pasar Indonesia, terutama yang hidup di perkotaan bahwa pasar Indonesia sangat suka dengan lifestyle smartphone. Menurutnya, orang Indonesia lebih menyukai mempunyai satu smartphone yang bagus, walau kerap tidak dipakai maksimal, dibanding memiliki satu handphone biasa plus satu laptop atau desktop dengan biaya yang sama. Hal ini tentu berbeda dengan orang di Amerika atau UK yang rata-rata lebih rasional membeli handphone yang biasa saja, tapi juga mempunyai laptop atau desktop di rumah.

“Hal ini terjadi karena di luar negeri internet marketing sudah sangat berjalan, sedangkan kalau di Indonesia dari dulu rajanya mobile. Belum lagi operating system Android yang memang serba gratis asal mau ada iklan di setiap aplikasinya. Market Indonesia so far tidak masalah dengan adanya iklan,” Yoris menguraikan.

Guna memikat pembeli, Yoris menyarankan, produsen atau pemasar harus fokus ke konten lokal, terutama memanfaatkan fenomena Android. “Harusnya para pemasar secara rutin membuat ajang untuk para pembuat aplikasi smartphone. Mereka yang berbakat kalau perlu dikirim ke ajang international application expo or exhibition,” katanya seraya menambahkan bahwa para pemasar juga harus terus menggarap konten lokal seperti majalah, film dan musik.

Berbicara mengenai produsen yang jeli memanfaatkan celah pasar, menurutnya, Samsung Galaxy Tab berhasil “mencuri lahan” garapan Apple yang cenderung cuek dengan pasar Indonesia. Menurutnya, Samsung Galaxy Tab cukup gencar memasarkan konten lokal majalah dan koran. “Saya nilai mereka cukup cerdik memanfaatkan lahan milik Apple di Indonesia, yang mungkin sebenarnya cukup besar di dunia,” tambahnya.

Hal ini terlihat dengan komitmen Samsung di Indonesia yang malah meluncurkan Galaxy Tab di Indonesia lebih cepat dibanding negara-negara lain di dunia dengan harga yang cukup premium. Tidak mengherankan bila launching Galaxy Tab di Plaza Senayan berlangsung heboh dan ludes.

Melihat besarnya pasar dan sifat pasar Indonesia akan personal technology, Yoris berpendapat, sudah saatnya RIM, produsen BlackBerry fokus dengan pasar Indonesia. Dia berharap RIM yang kini sudah ‘sadar’ dengan potensi besar Indonesia, akan memanfaatkan Indonesia secara lebih maksimal saat merilis Playbook pada Q2 or Q3 tahun ini.

Perkembangan pasar personal technology di Indonesia saat ini membuat bidang lain di luar penjualan produk teknologi juga meraih untung. Bidang e-commerce bisa sangat sukses di era tablet ini. “Kembali bagaimana pihak kartu kredit mau melakukan sosialiasi, karena orang Indonesia masih rendah kepercayaan untuk memakai kartu kredit secara online maupun mobile,”dia mengingatkan.

Yoris menyarankan agar asosiasi kartu kredit di Indonesia perlu bergerak melihat potensinya sangat besar ke depan. Selain dari pihak kartu kredit, bidang telekomunikasi juga punya kesempatan besar seiring berkembangnya pasar personal technology ini. Namun Yoris sedikit menyayangkan bahwa mereka belum punya mindset sepeti Visa or Master yang hanya mengutip fee ‘kecil’ namun volumenya besar. “Saat ini untuk beli koran dan majalah, Samsung memilih jualan voucher sendiri. Padahal coba vouchernya jadi satu dengan voucher pre-paid telko kan bisa lebih cepat booming e-commerce di Indonesia,” saran pria bertubuh jangkung, ini. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved