Menurut David Batubara, Wapresdir PT Asuransi Cigna, jika memperhitungkan premi asuransi yang dikaitkan produk investasi, semacam asuransi tabungan dan unit link, jumlah premi yang diperoleh Cigna sebenarnya lebih besar lagi, yaitu mencapai lebih dari Rp 200 miliar. “Premi sebesar Rp 189,15 miliar ini merupakan produksi asuransi murni bukan dari premi asuransi investasi,” jelasnya.

Hingga akhir tahun 2004, lanjut David, jumlah polis yang berhasil dijual juga meningkat drastis jika dibandingkan dengan tahun 2001. Dia mengatakan, tahun 2001, Cigna hanya menjual 20 ribu polis. Sedangkan ditahun 2004 lalu, Cigna berhasil menjual hingga 1,25 juta polis. “Peningkatan ini terjadi setelah kami meninggalkan kanal distribusi keagenan menuju kanal afinity dan bancassurance,” ujarnya.

Salah satu cara pemasaran yang diakuinya memberikan dampak yang cukup besar bagi pemasaran produk Cigna adalah melalui jalur telemarketing. Dia mengatakan, kontribusi telemarketing terhadap total pendapat Cigna mencapai 70%. Sementara divisi bancassurance menyumbangkan kontribusi sebesar 25% dari pendapatan premi, sedangkan 5% sisanya dari jalur direct marketing.

Hingga 31 Desember 2004, Cigna mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 19,28 miliar atau naik dibandingkan tahun sebelumnya Rp 15,7 miliar.