Listed Articles

Ramadhan dan Lebaran: Pertumbuhan FMCG 2011 vs. 2010 Lebih Tinggi

Ramadhan dan Lebaran: Pertumbuhan FMCG 2011 vs. 2010 Lebih Tinggi

Ramadhan dan Lebaran, dua momen besar bagi umat muslim di Indonesia membawa banyak perubahan dalam perilaku pembelanjaan. Selama periode tersebut, Nielsen mengukurnya 2 bulan penjualan produk makanan dan minuman meningkat pesat.

Pada festive season (Ramadhan dan Lebaran) 2008 yang berlangsung sepanjang September – Oktober, penjualan FMCG mencapai Rp 19,89 triliun. Angka ini meningkat 7,7% menjadi Rp 21,43 triliun pada festive 2009 dan naik legi menjadi Rp 23,41 triliun pada 2010 (Agustus – September).

Peningkatan pola belanja kelas menengah dan bawah memicu peningkatan penjualan FMCG tersebut. Pada 2008 belanja kelas menengah selama festive sebesar Rp 417 ribu meningkat menjadi Rp 433 ribu pada 2009 dan menjadi Rp 488 ribu pada tahun lalu. Masyarakat kelas bawah mengeluarkan Rp 286 ribu pada 2008 meningkat 7,6% menjadi Rp 307 ribu pada 2009 dan menjadi Rp 331 ribu pada tahun lalu.

Bila dibandingkan dengan bulan-bulan normal sebelum bulan Ramadhan, memang terlihat peningkatannya. Kelas bawah merogoh kocek Rp 7 ribu setiap belanja naik 30% menjadi Rp 8 ribu saat bulan Ramadhan. Belanja masyarakat kelas menengah dan atas sebesar Rp 10.700 dan Rp 23.700 setiap belanja naik 16% dan 13% menjadi Rp 12.400 dan Rp 26.700 selama Ramadhan dan Lebaran.

Produk yang banyak dibeli konsumen selama puasa adalah biskuit assorted yang digunakan sebagai hadiah untuk orang lain dan juga sebagai camilan untuk menyambut tamu selama waktu berbuka puasa dan acara Silaturahmi. Produk ini mengalami kenaikan nilai penjualan signifikan, 11 kali lebih banyak selama bulan

Ramadhan tahun 2010 dibandingkan dengan bulan-bulan biasa.

Produk berikutnya adalah wafer, juga naik 25% didorong oleh peningkatan volume per pembeli. Selain itu, ada minuman ringan yang juga ikut menikmati pertumbuhan penjualan. Penjualan minuman ringan dengan kemasan botol besar naik tiga kali lipat selama bulan puasa didorong oleh peningkatan penetrasi dan pembelian dari kelas atas dan menengah.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, margarin dan sirup pada puasa tahun 2010 mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dibanding kategori lain. Margarin tumbuh hanya 7% dan sirup 1%. Yang menjadi adalah penjualan sebelum bulan puasa periode Januari sampai Agustus 2009 dibanding 2010 tumbuh 36% untuk margarin dan 37% untuk sirup. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumen membeli barang-barang sebelum bulan puasa baik untuk persediaan atau untuk persiapan bulan-bulan puasa.

Kategori lain yang turut tumbuh adalah ikan, daging olahan beku. Konsumen merasa mengolah sosis, bakso, nugget, kornet dan sejenisnya mudah diolah untuk dijadikan santap sahur atau buka.

Produk di luar FMCG yang turut menikmati hikmah Puasa Ramadhan adalah pakaian dan peralatan elektronik, tumbuh masing-masing 15,9% dan 17,11%, dalam bulan puasa 2010 dibanding 2009.

Mengingat ekonomi Indonesia yang stabil, indeks kepercayaan konsumen yang cukup tinggi dan GDP perkapita yang menembus US$ 3000 US$ tahun lalu, pada Ramadhan dan Lebaran 2011 Nielsen memperkirakan pertumbuhan FMCG lebih tinggi dari 2010.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved