Dua grup Linux, LiMo Foundation dan Linux Foundation, mengawinkan teknologi mereka untuk menciptakan platform perangkat lunak, Tizen. Teknologi untuk sistem operasi smartphone itu mendapat dukungan Intel dan Samsung Electronics.

Linux mengklaim platform Tizen baru itu merupakan sistem open-source dan memungkinkan pemanfaatan di beragam perangkat seperti smartphone, tablet, smart TV, netbook dan sistem hiburan di kendaraan. Rilis awal Tizen direncanakan pada kuartal pertama 2012 sehingga memungkinkan keberadaan perangkat pertama yang memanfaatkan Tizen hadir di pasaran pada pertengahan 2012.

Perusahaan semikonduktor terbesar di dunia, Intel yang juga memiliki sistem operasi Meegom dan produsen ponsel terbesar kedua di dunia, Samsung Electronics, menjadi dua pihak yang berkontribusi besar bagi LiMo, ketua komite pengarah teknis bagi platform terbaru itu. Sistem operasi berbasis Linux tersebut berencana untuk meraup keuntungan yang sama dengan Android dari Google Inc. Meskipun, untuk saat ini, varian Linux belum memuaskan.

Samsung selaku produsen smartphone terkemuka yang memanfaatkan platform Android dari Google, menyebutkan dukungan terhadap Linux merupakan bagian dari strategi perusahaan. “Kami merupakan mitra inti Linux. Ini sejalan dengan strategi kami yang mendukung keragaman platform,” ujar juru bicara Samsung di Seoul. Linux merupakan sistem operasi komputer open source paling populer karena memungkinkan masyarakat menggunakan, merevisi dan berbagi Linux. Perusahaan memperoleh keuntungan dari layanan teknis sistem operasi komputasi.

Di sisi lain, Google yang mengumumkan seribu paten di awal tahun ini, mengklaim akan terus membangun portofolio paten yang kuat sebagai senjata melawan tuntutan hukum kekayaan intelektual. Bahkan, Google merogoh kocek US$ 12,5 miliar untuk membeli Motorola Mobility dan mengakuisisi lebih dari 17 ribu paten.