Berbicara soal kepuasan dan awareness masyarakat, merek baru biasanya kesulitan untuk melampaui ‘pemain lama’ dan memperkuat posisi mereka di pasaran. Meskipun begitu, pengamat pemasaran Yuswohady menilai ‘sang pendatang’ tidak harus khawatir. Yang paling penting, perusahaan konsisten menunjukkan effort yang kuat.

Kepuasan konsumen, pada dasarnya, sangat berkaitan dengan pengalaman konsumen dalam memanfaatkan suatu produk. Jika konsumen puas, persepsi ‘kenikmatan’ atas konsumsi produk pun semakin tinggi. Karena itu, tidak aneh bila perusahaan yang menjadi pemenang akan menjadi pemenang lagi di masa depan. “Karena itu, jika ada beberapa perusahaan yang sebelumnya tidak tergoyahkan namun tiba-tba disalip oleh produk yang sebelumnya tidak diperhitungkan, ini berarti si pendatang baru memiliki effort yang kuat,” tegas Yuswohady.

Untuk menjadi pemenang, perusahaan tersebut sudah melakukan berbagai strategi meraih puncak. Selain itu juga, sang pendatang baru menggelontorkan dana pemasaran yang besar. Yuswohady mencontohkan kasus P&G yang sebelumnya tidak bisa mengalahkan cengkraman PT Unilever Tbk melalui Sunsilk. Tapi sekarang, Pantene selaku produk P%G, pelan namun pasti, menggeser ketenaran posisi Sunsilk. Iklan dan promo yang kreatif mengundang simpati konsumen.

Selain itu, kinerja produk baru dan persepsi yang diinginkan pun haruslah bagus. “Jika persepsi mengenai produk itu sudah kuat berada di otak konsumen, maka lebih sulit memasukkan merek lain ke dalam persepsi konsumen,” ujar Siwo, panggilan akrab Yuswohady. Jika pada akhirnya produk tersebut mampu bertahan selama beberapa waktu tapi kemudian peringkatnya menurun, berarti produk tersebut tidak bisa bertahan ditengah persaingan yang ketat.

Pada masa sekarang, Siwo lebih melihat banyak perusahaan yang mengalami masa pasang surut dalam membangun kepuasan pelangan. Tak heran, perusahaan yang terus berada dipuncak merupakan produk dengan persepsi konsumen teratas.Jika strategi pemasaran begitu bagus dengan dana yang digelontorkan habis-habisan, posisi suatu merek semakin kuat. (Acha)

—