Listed Articles

Sekawan Kosmetik Siap Penetrasi Pasar Cina

Sekawan Kosmetik Siap Penetrasi Pasar Cina

Keberhasilan Sekawan Kosmetik meraup pasar produk kecantikan di Timur Tengah dan Asia, tidak terlepas dari perjuangan Fredrik Ong dalam mempromosikan produknya melalui media online dan pameran berskala internasional. Sejak tahun 2005, perusahaan telah berhasil mengekspor produk ke lebih dari 14 negara di Timur Tengah, Afrika, dan sebagian Asia.

Negara tujuan ekspor tersebut antara lain: Yaman, Siria. Sudan, Dubai, Arab Saudi, Nigeria, Filipina, Kamboja, Vietnam, Hong Kong, Taiwan, dll. Dari jumlah tersebut, 30% pendapatan ekspor berasal dari Filipina dan Timur Tengah.

Perusahaan yang didirikan pada 1986 ini, terus berkembang seiring meningkatnya kebutuhan kesehatan dan perawatan tubuh. Fredrik Ong, Direktur Utama Sekawan Kosmetik mengatakan, sejak tahun 2008-2010 pertumbuhan penjualan perusahaan bergerak signifikan, yakni mencapai 30%-40% setiap tahun. “Alasan kami ekspansi keluar luar negeri, karena pada tahun 2000-an kami terkendala izin edar yang dikeluarkan oleh BPOM. Butuh waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan izin tersebut. Untuk bertahan hidup, kami coba pasang iklan di online dan banyak buyer dari Yaman yang tertarik,” ujar Fredrik.

Menurut Fredrik, ada dua cara yang digunakan untuk memperkenalkan dan menembus pasar ekspor. Pertama, beriklan di halaman web (online), di mana mampu menjaring banyak pembaca dari seluruh dunia. Kedua, rajin mengikuti pameran. Dalam setahun, perusahaan mengikuti 1-2 kali pameran di kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah.Untuk memperkenalkan merek di negara ekspor, perusahaan bekerjasama dengan distributor. Misalnya, pembuatan pamflet, spanduk, billboard, atau pemasangan iklan di media massa. Belanja iklan dikucurkan langsung dari kas perusahaan.

Selain gencar berpromosi, perusahaan juga meningkatkan kualitas produk dengan standar GMP (Good Manufacture Product) atau CPKB (Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik), dan mengantongi sertifikat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dengan begitu, pembeli dari luar negeri akan menaruh kepercayaan kepada produsen.“Banyak buyer dari Timur Tengah yang awalnya membeli barang dari Cina, lalu mereka setop karena kualitas produk Cina yang masih meragukan. Dan akhirnya mereka memilih Sekawan Kosmetik untuk memasok kebutuhan kosmetik di negara mereka,” katanya.

Sistem distribusi produk Sekawan Kosmetik terbagi dua. Pertama, menunjuk distributor tunggal, seperti di Yaman dan Filipina. Dalam sebulan, distributor mampu memesan 2-4 kontainer (20 feet) atau senilai US$ 80 ribu. Kedua, dengan sistem beli putus, seperti di Nigeria dan Kamboja. Biasanya, pembeli memesan 1-2 kontainer, sebanyak 2000 karton (body lotion) atau senilai US$ 20 ribu per kontainer.

Kapasitas produksi Sekawan Kosmetik mencapai 40 kontainer untuk semua jenis produk atau senilai US$ 1 juta per bulan. Sekawan Kosmetik menawarkan beberapa produk, antara lain : skin care, body care, baby care, beauty care, serta perfumes & deodorant. “Produk kami membidik segmen menengah. Penjualan produk kami cukup laris manis, khususnya di Timur Tengah. Menjelang Lebaran Haji penjualannya bisa naik 30% dari bulan biasa,” ungkap Fredrik.

Meski banyak produk ekspor yang tumbang akibat krisis Eropa tahun 2008, tidak begitu dengan produk Sekawan. Bahkan, kata Fredrik, penjualan seluruh produk khususnya hand and body lotion melonjak drastis. Masa suram perusahaan terjadi pada 1998, saat krisis moneter menimpa Indonesia. Sejak saat itu, produksi sempat goyah dan prinsipal menarik diri untuk melanjutkan kerjasama dengan Sekawan. Maklum sebelum krisis moneter, Sekawan bukan hanya memproduksi produknya saja, tetapi juga memproduksi produk Jonhson and Jonhson. “Hingga saat ini, kendala kami adalah banyaknya pembeli yang memesan barang di bawah jumlah minimal pemesanan. Kebanyakan mereka berasal dari negara-negara dengan sistem beli putus,” ungkapnya.

Fredrik menilai, dukungan dari pemerintah ke pengusaha untuk bisa menembus pasar ekspor sudah cukup baik. Contohnya, ia selalu mendapat informasi dari Departemen Perdagangan dan Atase Perdagangan jika ada pameran berskala internasional. “Pemerintah sangat membantu kami, khususnya dalam proses pengiriman ke negara tujuan ekspor sehingga kami jarang kena masalah di bea cukai negara setempat,” katanya. Jumlah tenaga kerja Sekawan saat ini mencapai 300 orang. Omzet ekspor 2010 menembus US$ 1,5 juta dan target 2011 bisa mencapai US$ 2 juta. “Tahun depan kami akan masuk pasar Cina,” ucap Fredrik dengan yakin. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved