Listed Articles

Silicon Valley Jadi 'Sumber Mimpi' Nusantara Incubation Fund

Silicon Valley Jadi 'Sumber Mimpi' Nusantara Incubation Fund

Sebagai inkubator, Nusantara Incubation Fund (NIF) yang didirikan pada 2011 ini memang ‘mengincar’ para start up kreatif dan berpotensi menghasilkan keuntungan di ranah teknologi. Keberadaan NIF pun ingin menyontoh kesuksesan para inkubator di Silicon Valley, Amerika Serikat.

“Silicon Valley bukan sekadar pusat permodalan tetapi juga ekosistem bagi start up teknologi untuk mengembangkan diri. Ekosistem itu menyediakan semua komponen penting yang dibutuhkan start up yaitu informasi, pengetahuan, ilmu pemasaran, ilmu manajemen dan permodalan. Pada akhirnya, para start up itu bisa melayani satu sama lain sehingga perkembangan dan pertumbuhan siklus start up semakin tinggi,” ujar pendiri NIF, Anindya Bakrie yang sempat menempuh pendidikan di Stanford University, Amerika Serikat.

Dana awal yang dimiliki NIF sekitar Rp 100 miliar dan digunakan sebagai modal bagi technopreneur untuk mengembangkan perusahaan. Selain modal, technopreneur juga memperoleh bantuan berupa distribusi, infrastruktur, mentoring dan pengembangan strategi bisnis. “Kami melihat pesanya perkembangan teknologi, media dan telekomunikasi berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ini juga mendorong anak-anak muda Indonesia melahirkan ide-ide kreatif sehingga melahirkan technopreneur berkualitas. Kami berharap mereka mampu bersaing di lingkup Asia Tenggara,” kata Anindya Bakrie lagi.

Skema pendanaan NIF ada tiga jenis. Pertama, penyertaan modal. Ini berarti pemilik start up merupakan pemegang saham mayoritas. Kedua, management mentoring and support. Ini berarti anggota Komite Investasi NIF adalah orang-orang yang berpengalaman sehingga tetap bisa memberikan nilai tambah tanpa penyertaan modal. Ketiga adalah fasilitas inkubasi yang meliputi laboratorium pengembangan teknologi dan inovasi yang seringkali tidak dimiliki perusahaan.

“Kami ingin menjadi wadah bagi para technopreneur untuk mendapatkan fasilitas berupa model bisnis. Kami tidak hanya mendorong mereka untuk mengembangkan perusahaan yang dikelola tetapi juga bersaing di kawasan Asia Tenggara ataupun lingkup lebih luas,” tegas Anindya Bakrie. (Acha)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved