Listed Articles

Sony Incar Penjualan Produk 'Non-Consumer' US$ 26 Miliar

Sony Incar Penjualan Produk 'Non-Consumer' US$ 26 Miliar

Sony Corp berambisi meningkatkan penjualan produk non-consumer, termasuk perangkat elektronik, per tahun mencapai 2 triliun yen (US$ 26 miliar) dalam kurun lima tahun mendatang. Sebelumnya, perusahaan hanya mampu meraup 1,5 triliun yen setiap tahun dalam lingkup global.

Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Presiden Sony Corp, Hiroshi Yoshioka. Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa bencana banjir telah mengguncang sistem produksi perusahaan di Thailand, meskipun tidak seburuk yang diperkirakan sebelumnya. Bulan lalu, Sony sempat menunda peluncuran beberapa kamera, lensa kit dan headphone akibat terganggunya produksi di pabrik Thailand.

Ada banyak ‘pekerjaan rumah’ yang harus diselesaikan pihak Sony. Sebab, gempa bumi dan tsunami di Jepang memaksa Sony untuk menutup sementara 10 pabrik mereka. Tindakan itu mengganggu pasokan blue-ray discs, baterei dan berbagai perangkat lain. Bencana alam itu pun terpaksa memunculkan kerugian bersih sebesar US$ 3,1 miliar. Inilah defisit perusahaan terbesar sepanjang 16 tahun.

Muncul serangan hacker yang memaksa perusahaan shutdown PlayStation Network. Nilai mata uang yen yang melemah, penjualan produk yang lesu akibat ekonomi global yang terluka, berbagai toko CD dan DVD yang terbakar akibat kerusuhan di London dan banjir Thailand yang mengguncang rantai pasokan produk, menjadi beberapa belitan masalah di tubuh Sony.

Tidak hanya itu, Sony mungkin mengalami kerugian sekitar 675 miliar yen (US$ 8,8 miliar) di divisi televisi dan diperkirakan tetap merugi hingga 2013. Meskipun begitu, Sony tetap mencoba untuk beradaptasi dengan era Internet dalam kurun satu dekade terakhir ini. Perusahaan yang memiliki 168.200 karyawan, 41 pabrik dan lebih dari 2 ribu produk ini, termasuk headphone, printer medis, Hollywood-grade maupun peralatan produksi film 3D.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved