Listed Articles

Studi: 57% Konsumen Pesan Hotel via Online

Studi: 57% Konsumen Pesan Hotel via Online

Bagi masyarakat Asia Pasifik, media online tampaknya menjadi ‘sahabat baik’ untuk meningkatkan efektivitas waktu, termasuk dalam pemesanan hotel. Sekitar 57% pebisnis yang ingin melakukan perjalanan memilih booking hotel secara online, 40% pebisnis ‘menyuruh’ sang sekertaris dan 16% memanfaatkan travel agents.

Data tersebut berdasarkan studi Accor dan Cimigo Ltd terhadap 10.437 pebisnis yang tersebar di Australia, Cina, Hong Kong, India, Indonesia, Singapura, Selandia Baru dan Thailand selama 28 Juni 2011 hingga 7 Juli 2011. Tujuan perjalanan bisnis beraneka ragam, mulai dari mengunjungi kantor cabang, memperluas lokasi pemasaran, menghadiri acara bisnis, mengikuti pelatihan ataupun menghadiri konferensi. Singapura dan Hong Kong (masing-masing 38%) menjadi kawasan yang paling sering dikunjungi pebisnis.

“Kami melihat bahwa perjalanan bisnis domestik dan luar negeri sangatlah tinggi di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Ini berhubungan dengan potensi ekonomi yang membaik, kualitas hotel yang ditawarkan dan kemudahan akomodasi yang terus bertambah,” ujar Adi Satria, Regional Director of Sales, Marketing and Distribution untuk kawasan Malaysia-Indonesia-Singapura, Accor.

Kenyamanan menjadi unsur utama bagi responden dalam memilih media online (67%), diikuti dengan ekspektasi untuk mendapatkan tawaran spesial (63%) dan kemudahan dan kecepatan dalam mendapatkan konfirmasi pemesanan kamar (62%). Pebisnis juga berharap situs hotel branded dapat menawarkan harga paling kompetitif (49%), dibandingkan dengan harga rendah yang ditawarkan agen perjalanan (43%).

Survei ini juga menemukan bahwa pelaku bisnis di kawasan Asia Pasifik sangat ‘sadar lingkungan’ saat memilih hotel. Sekitar 61% responden memilih suatu hotel berdasarkan bagaimana hotel tersebut ‘berinteraksi’ dengan lingkungan. Selain itu, 59% responden rela membayar lebih untuk tinggal di hotel dengan komitmen yang tinggi terhadap lingkungan. Negara yang paling ‘teliti’ terkait lingkungan diantaranya Cina (91%), Indonesia (77%) dan Thailand (70%).

Alokasi dana bagi akomodasi hotel pebisnis rata-rata US$ 121 per malam, dengan beberapa variasi di berbagai kawasan. Pebisnis dari Selandia Baru (39%) dan Australia (36%) mengaku tidak memiliki anggaran spesifik, meskipun rata-rata dari mereka menghabiskan dana sekitar US$ 131 hingga US$ 158 per malam. Dana akomodasi hotel paling rendah terjadi di Indonesia (US$ 92) dan Cina (US$ 99).


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved