Listed Articles Strategy

Suara Pedagang Tanah Abang: Lebaran Lalu Lebih Baik

Suara Pedagang Tanah Abang: Lebaran Lalu Lebih Baik

Indra Subekti (44) menerawangkan pandang sejenak seraya menghembuskan asap rokok. “Bagusan tahun lalu,” desah pedagang Pasar Tanah Abang ini tentang peningkatan penjualan Ramadhan tahun ini dibanding tahun lalu (14/8).

Leni dan Indra menangguk omset Rp4-5 juta per hari saat Lebaran lalu

Demikianlah omset pedagang Pasar Tanah Abang, khususnya pedagang pakaian, selalu meningkat tiap Lebaran datang, dibanding masa biasa. Apa boleh buat, kenaikannya justru lebih drastis Idul Fitri 2012 lalu.

Indra yang berdagang pakaian batik untuk pria dan wanita dengan nama usaha Nusantara Jaya ini menyuarakan, ketidakpastian pasar jadi penyebabnya. “Enggak tentu sehari bisa berapa. Pelanggan makin ramai ya, [omset] naik banyak. Kalau sepi ya, sedikit,” terangnya pada SWAonline.

Lebaran 2013, Indra yang berdagang bersama sang istri, Leni (25), meraup pendapatan Rp4-5 juta per hari. Dalam 1 ×24 jam saja, mereka berdua bisa menjual 1-4 kodi kemeja ataupun kain sarung dengan harga Rp25.000-Rp150.000 tiap helai. Ia mengaku, banyak pelanggannya membeli dalam jumlah besar untuk keperluan kondangan saat mudik.

“Panennya waktu Lebaran. Sepuluh hari lagi paling-paling sepi,” kata Indra menceritakan naik turun usahanya dalam setahun. Ia melanjutkan, sekalipun lebih tinggi ketimbang Lebaran 2013 ini, omsetnya tahun lalu tak mencapai bilangan Rp7 juta per hari juga.

Namun, Indra tak lantas menaikkan harga untuk mengeruk keuntungan. Padagang yang sudah 4 tahun berjualan di Blok F ini baru menaikkan harga kalau memang harga bahan kain dari sales naik.

Pria asli Padang itu bercerita, sebelum berdagang kemeja, kain sarung, kain panjang, dan daster bercorak batik, ia pernah mencicipi usaha tekstil. Sayangnya, para pelanggan tak lekas melunasi pembayaran. Setelah tekstil mereka bawa, alih-alih uang, hanya hutang yang ditinggalkan untuk Indra.

Lalu Indra mencoba lagi peruntungannya. Ia sempat menyewa kios di Blok A. Apa daya, kios seluas 4 × 2 meter persegi itu tutup setahun kemudian. Rupanya kompetisi di sana terlalu keras untuknya. “Banyak saingan di Blok A,” kata Indra yang kini hanya membuka 1 kios.

Dengan berjualan kerudung, mukena, dan baju koko, Ade menikmati peningkatan omset 3 kali lipat dalam bulan Ramadhan

Perihal peningkatan omset yang lebih tinggi Lebaran lalu, Ade Fonda Arifin (22) juga bersuara sama. “Lebih bagus tahun lalu,” ujar pedagang kerudung, mukena, dan baju koko ini seraya mengangguk. Pasalnya, barang-barang buatan China sudah merangsek makin agresif ke Pasar Tanah Abang tahun ini. Wajar saja, Ade dan orang tuanya yang sudah 14 tahun menempati ruko Tirta Jaya di Blok F terkena imbasnya.

Maka, senyampang Blok A dan B masih tutup hingga 18 Agustus mendatang, Indra dan para pedagang lain di Blok F memanfaatkan beralihnya para pembeli ke kios-kios yang sudah buka, termasuk ke kios Nusantara Jaya. “Saingan enggak buka, banyak yang ke sini,” ucapnya cerah.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved