Berdasarkan survei Mercer terhadap 221 kota di dunia, Jakarta berada di posisi 140 sebagai peringkat terendah dibidang stabilitas internal, kemacetan lalu lintas dan polusi udara. Bangkok berada di posisi 121, Manila di peringkat 128, Ho Chi Minh di peringkat 149 dan Hanoi di posisi 147.

“Sebagai suatu area, Asia-Pasifik memiliki tingkat keragaman yang tinggi. Negara-negara seperti Australia, Selandia Baru, dan Singapura mendominasi peringkat atas baik dari segi keselamatan pribadi maupun keamanan umum, dan, secara khusus, Singapura telah senantiasa berinvestasi pada sektor infrastruktur dan layanan publik,” kata Phil Stanley, pimpinan Global Mobility bagi Asia-Pasifik di Mercer.

“Namun demikian, banyak kota-kota Asia yang menempati peringkat rendah, yang disebabkan oleh ketidakstabilan sosial, gejolak politik, polusi, isu penyakit dan sanitasi, bencana alam seperti taifun dan tsunami, dan kurangnya infrastruktur yang layak,” kata Stanley lagi. Kota-kota Eropa menguasai lebih dari setengah kota-kota yang menempati peringkat 25 teratas. Di Australia dan Selandia Baru, empat kota (Auckland di peringkat 3, Sydney di peringkat 11, Melbourne di peringkat 18, dan Perth di peringkat 21) berhasil masuk pada peringkat 25 teratas.

Namun, hanya satu kota Asia (Singapore di peringkat 25) yang berhasil masuk pada peringkat 25 teratas. Secara global, kota-kota dengan kualitas hidup terendah adalah Khartoum di Sudan (217), Port-au-Prince di Haiti (218), N’Djamena di Chad (219), dan Bangui di Republik Afrika Tengah (220). Baghdad di Iraq (221) menempati peringkat terbawah. Mercer menyelenggarakan survey dalam rangka membantu para pemerintah dan perusahaan multinasional untuk memberikan kompensasi yang adil dalam penugasan internasional.

Laporan survey Kualitas Hidup Mercer memberikan informasi berharga serta rekomendasi besaran kompensasi kesukaran hidup bagi kota-kota besar di seluruh dunia. Index Kualitas Hidup Mercer mencakup 221 kota yang dibandingkan terhadap New York sebagai kota pembanding. Tahun ini, survey mengidentifikasi secara terpisah kota-kota yang memiliki tingkat keselamatan pribadi yang tinggi, yang didasarkan kepada tingkat kestabilan dalam negeri, tingkat kejahatan, efektifitas penegakan hukum, dan hubungan internasional kota tersebut.

Luxemburg menempati peringkat teratas dalam hal keselamatan pribadi, diikuti oleh Bern, Helsinki, dan Zurich – ketiganya menempati peringkat dua. Wina menempati peringkat lima, sementara Jenewa dan Stockholm bersama-sama menempati peringkat enam. Baghdad (221) adalah kota dengan tingkat keselamatan terendah, diikuti oleh N’Djamena di Chad (220), Abidjan di Pantai Gading (219), Bangui di Republik Afrika Tengah (218), dan Kinshasa di Republik Demokratik Kongo (217).

—