Listed Articles

SuVolta Pamer Lisensi Baru untuk Fujitsu

SuVolta Pamer Lisensi Baru untuk Fujitsu

Startup SuVlta yang berbasis di Silicon Valley mengatakan pihaknya telah melisensi teknologi baru untuk Fujitsu Semiconductor. Ini memungkinkan perusahaan memproduksi microchip lebih hemat energi bagi penggunaan tablet dan smartphone.

Didukung oleh perusahaan modal ventura Kleiner Perkins Caufield & Byers, SuVolta mengatakan teknologi tersebut dapat memecah dua kuantitas sumber daya yang digunakan oleh chip tanpa mempengaruhi kinerja chip itu sendiri. Menurut pihak Fujitsu Semiconductor, anak perusahaan Fujitsu Ltd asal Jepang, keberadaan teknologi tersebut tidak memerlukan perubahan besar untuk fasilitas manufaktur. Karenanya, chip itu akan diproduksi tahun depan. Ini memang perubahan besar di industri mengingat pemain lain berlomba memproduksi microchip yang lebih baik.

Intel, Texas Instruments, Samsung dan Qualcomm berlomba untuk merancang prosesor dengan kinerja yang lebih baik untuk smartphone dan tablet. Ini sebagai cara mereka bersaing dengan iPad dari Apple yang memiliki kelemahan dalam kinerja baterai.

Mitra Kleiner, Bill Joy yang juga mendirikan Sun Microsystems pada 1992, mengatakan, teknologi SuVolta secara drastis mengurangi jumlah energi yang berubah menjadi materi panas dan terbuang, sama seperti microchips crunch data. “Butuh banyak jalan yang memutar dan berbalik. Tapi, keadaan tersebut memang benar-benar masalah. Inilah alasan mengapa ponsel dan laptop Anda terasa panas.”

“Anda benar-benar bisa meningkatkan performa chip Anda lebih besar dengan masa pakai baterai yang sama. Selain itu, Anda bisa memperpanjang umur baterai,” kata Dan Hutcheson, analis di VLSI Research. “Hal tersebut yang membuat banyak orang tertarik.”

Bulan lalu, Intel memperkenalkan generasi terbaru #D yang memungkinkan transistor menuju microchip sehingga menguntungkan perancang tablet maupun smartphone. Intel juga berencana mengecilkan sirkuit pada chip mobile dengan ukuran sepertiga dari biasanya, dalam kurun tiga tahun. Yang menarik, perangkat mungil itu punya kecepatan kerja yang lebih tinggi sehingga efisien. Sayangnya, ambisi itu cukup mahal karena menghabiskan biaya US$ 10 miliar.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved