Google akan meluncurkan laptop dengan sistem operasi Chrome (Chrome OS), 15 Juni mendatang. Keputusan ini semakin menunjukkan persaingan ketat perusahaan mesin pencari terbesar di dunia tersebut dengan Microsoft dalam ranah komputer.

Pertama kali, Google meluncurkan dua komputer yang menggunakan sistem operasi mereka, Chrome. Bekerja sama dengan Samsung dan Acer, perangkat tersebut akan diluncurkan di tujuh negara pada 15 Juni. “Selama dua tahun, kami mencoba menciptakan teknologi komputasi yang lebih baik. Kini, kami mengumumkan Chromebooks pertama, hasil kerja sama dengan Samsung dan Acer. Pada dasarnya, ini bukanlah notebook biasa,” ujar Linus Upson, Vice President of Engineering Chrome dan Sundar Pichai, Senior Vice President Chrome, di blog Google.

Laptop terbaru CR-48 tersebut sudah diperkenalkan pihak Google kepada beberapa pengguna. Dipasarkan dengan harga US$349, perangkat tersebut dapat dibeli secara online di Amazon dan Dixons.

Sistem operasi Chrome pada dasarnya berbasis pada web browser Chrome yang saat ini sudah digunakan sekitar 160 juta penduduk dunia. Teknologi tersebut memungkinkan pengguna memanfaatkan aplikasi berbasis web. Bahkan, pihak Google mengklaim sebagian besar fitur komputer dapat diperoleh dengan mudah secara online. Selain itu, Google juga bekerja sama dengan Citrix dan VMWare untuk menyediakan beberapa software.

Sistem operasi Chrome diklaim cepat, mudah dan aman karena fitur update dilakukan secara langsung dan otomatis. Salah satu pendiri Google, Sergey Brin menyebutkan tekonologi ini sebagai, “model baru komputasi.” Meskipun Brin tampak menyindir Microsoft dengan berkata, “Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan sistem Windows.”

Laptop Samsung yang disebut sebagai Series 5 memiliki fitur prosesor Dual Core 1.66 Ghz Intel N570, penuimpanan data 16 GB dan layar berukuran 12,1 inci. Penggunaan baterai diperkirakan tahan selama satu hari, ujar Pichai. Di sisi lain, produk Acer memiliki spesifikasi yang mirip dengan layar yang sedikit lebih kecil. Memiliki konektivitas 3G, pengugna dapat online setiap waktu.

Bagi pihak pengembang yang ingin memanfaatkan Chrome, pihak Google hanya menarik keuntungan sebesar 5%. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan keuntungan yang diperoleh Google dari Android store sebesar 30%. Di sisi lain, pihak Apple menarik keuntungan dari layanan berlangganan aplikasi pengembang sebesar 30%.