Listed Articles

Terlarang di Cina, Huawei Malah Gandeng Facebook

Terlarang di Cina, Huawei Malah Gandeng Facebook

Meskipun Facebook menjadi jejaring sosial paling populer di dunia, tidak semua negara menyukai mereka, termasuk Cina. Huawei Technologies Co, produsen peralatan telepon terbesar di Cina, malah menggandeng Facebook, jejaring sosial yang ‘haram’ di Cina, untuk mempromosikan tablet terbaru mereka, MediaPad.

Laman Facebook Inc terhubung dengan video Huawei yang ditaruh pada situs yang juga diblokir oleh negara mereka yaitu Youtube milik Google. Jejaring sosial sanmgat penting bagi Huawei yang berusaha untuk mengatasi kesulitan besar dalam membangun image sebagai merek global, ujar Victor Xu, kepala pemasaran Huawei.

Keunggulan dalam kampanye pemasaran global Huawei via Facebook, YouTube dan Twitter, yang dilarang oleh pemerintah Cina menunjukkan semakin penting keberadaan pasar luar negeri seperti Eropa dan Amerika Serikat. Apalagi, perusahaan menargetkan tiga kali lipat penjualan tahunan hingga US$ 100 miliar dalam kurun lima sampai 10 tahun mendatang. Bisnis internasional melampaui penjualan Huawei di Cina, untuk pertama kali pada 2005, dan meningkat 65% pada pendapatan tahun lalu dari 60% di 2009.

“Jika Cina tidak membiarkan eksporter mengakses jaringan mereka, ini sebenarnya terkait pajak pada perusahaan Cina,” kata Duncan Clark, ketua BDA China yang memberikan beberapa saran kepada perusahaan teknologi. “Melalui media sosial, Huawei dapat menjangkau blogger teknologi, pengguna Twitter dan menciptakan dampak besar. Ini juga iklan berdaya jangkau luas dan murah.”

Cina merupakan pasar internet terbesar di dunia dengan 477 juta pengguna. Namun sayangnya, pemerintah memblokir beberapa konten. “Isu sensor Cina sangat menjengkelkan dan menciptakan biaya,” kata Clark. Padahal, Huawei berusaha untuk menjadi perusahaan ‘internasional’. Huawei menciptakan halaman Facebook bagi tablet terbaru mereka, MediaPad, pada 11 Juni, 9 hari sebelum perusahaan mengumumkan produk tersebut di Singapura.

“Di tengah dunia jejaring sosial, ini merupakan hal sangat penting,” ujar Victor Xu, Chief Marketing Officer Huawei. “Internet membuat dunia semakin dekat antara vendor dan konsumen. Target kami adalah pengguna berusia muda dan memanfaatkan jejaring sosial dengan usia sekitar 18 tahun hingga 34 tahun. Mereka adalah pengguna aktif.”

“Mereka harus menjalankan kampanye pemasaran yang efektif di negara yang tidak terlalu mengenal mereka sebagai merek perangkat elektronik untuk konsumen,” kata managing director Marbridge Consulting Ltd, Mark Natkin. “Mereka melalui jalan panjang untuk mempelajari bagaimana menggunakan perusahaan humas yang efektif dan perusahaan konsultan untuk menembus pasar luar negeri. Ini merupakan sesuatu yang tidak terlalu mahir dilakukan mereka selama lima atau enam tahun lalu.”

Meningkatnya popularitas sistem operasi Android milik Google dikombinasikan oleh ‘ketidakmampuan’ Nokia Oyj untuk ciptakan sesuatu yang baru di ranah smartphone, memberikan kesempatan bagi berbagai produsen untuk masuk ke pasar ponsel berharga murah. Huawei misalnya, berambisi untuk meningkatkan penjualan handse hingga US$ 20 miliar dalam kurun lima tahun mendatang, dibandingkan US$ 5 milar di tahun lalu dan US$ 6 miliar ditargetkan tahun ini.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved