Listed Articles

Tiga Syarat Menjadi Market Leader Pemasaran iPhone

Tiga Syarat Menjadi Market Leader Pemasaran iPhone

Berbicara tentang iPhone, Godo Tjahjono, Direktur Decision-Co berpendapat, peluang XL untuk berhasil cukup besar. Peluang untuk menjadi market leader pada kategori smartphone di kelas ini sangat terbuka, dengan didorong oleh tiga hal. Pertama, pengguna smartphone di kelas Rp 6 juta ke atas akan mencari smartphone dengan brand yang dianggap berkelas yang menyasar pada segmen spesifik, tidak mempunyai varian brand di kelas di bawahnya. Kedua, untuk free messenger secara teknologi akan dapat tergantikan dengan aplikasi yang nantinya dapat digunakan antar smartphone dengan brand berbeda. Pun, aplikasi yang nanti dapat diakses termasuk dari Android akan tersedia lebih banyak. Ketiga, pengetahuan mengenai teknologi dan variasi aplikasi yang dapat digunakan dan perkembangan iPhone 4 di negara lain adalah aspek yang akan menimbulkan preferensi terhadap iPhone 4.

Semasa iPhone masih dimonopoli Telkomsel, iPhone tak seheboh BlackBerry. Penyebabnya karena faktor timing dan segmentasi. Dari segi timing saat dipasarkan Telkomsel, iPhone kalah suara dengan BlackBerry, yang saat itu cepat sekali menimbulkan word of mouth dengan fasilitas BB Messenger yang menjadi faktor utama pemicu preferensi, sedangkan iPhone seolah tidak memiliki selling point yang mudah dicerna oleh calon pengguna smartphone saat itu.

Dari segi segmentasi, iPhone memang memiliki daya tarik bagi mereka yang memiliki anggaran di atas Rp 6 juta, namun kebutuhan mereka juga belum sampai pada teknologi dan aplikasi yang ditawarkan iPhone. Sehingga pada saat awal, seharusnya iPhone memang menyasar market yang lebih familiar terhadap variasi aplikasi dan teknologi yang ditawarkan, sebelum masuk ke segmen yang labih luas.

“Jadi, XL harus lebih bicara ke depan, bukan head on dengan smartphone yang menawarkan fasilitas-fasilitas yang sudah biasa digunakan market,” ujar Godo menyarankan. Ke depan KE mesti berani mengatakan bahwa fasilitas yang sekarang ada pada smartphone lain akan lewat masanya, karena perkembangan teknologi dan aplikasi. Ini semacam strategy shifting the rule of the game. Edukasi tentang perkembangan dan fenomena iPhone 4 di negara lain juga harus dilakukan bahwa arah perkembangan smartphone bukan free messenger under one brand.

Tidak kalah pentingnya, peluncuran iPhone 4 sedikit banyak harus me-refer pada peluncuran iPad 2 yang melambangkan terobosan dalam aplikasi, fungsi dan kenyamanan. “Saya kira XL harus memiliki tim dan agency yang paham bagaimana market Asia Pasifik termasuk Australia yang memiliki fenomena keberhasilan iPhone dibandingkan smartphone lain,” tambah pengamat pemasaran itu. Maklum, iPhone sebagaimana iPad bukanlah aspek prestise sebagaimana sering dipakai marketer Indonesia dalam berjualan, tapi kenyamanan, kemudahan dan variasi untuk hidup yang lebih produktif dan cerdas. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved