Listed Articles

Tujuh Rahasia Generasi Kedua Mustika Ratu

Tujuh Rahasia Generasi Kedua Mustika Ratu

Sebagai perusahaan yang identik dengan produk kecantikan, Mustika Ratu yang didirikan oleh Mooryati Soedibyo pada 1993 sukses populer di masyarakat. Agar tetap berposisi ‘aman’, CEO Mustika Ratu, Putri Kuswisnu Wardani berpegang teguh pada 7 pedoman kepemimpinan.

Di bawah kepemimpinannya, Putri yakin, sebagai penerus bisnis keluarga, ia dan tim mampu menapaki kesuksesan dengan maksimal. Untuk mencapai tujuan, Putri berpegang teguh pada 7 hal.

Pertama adalah persiapan, pengalaman dan pembelajaran dalam sistem perusahaan. Kedua, Putri menegaskan perlunya interaksi aktif antara pendiri dan penerus perusahaan. Ketiga adalah pemetaan wewenang, dilanjutkan dengan pemahaman dan merinci impian pendiri. Kelima adalah pengembangan diri penerus melalui adaptasi internal maupun eksternal. Selanjutnya adalah penyamaan pemahaman dan nilai. Yang terakhir, suksesi penuh.

Putri yakin falsafah “Trah ing Kusumo, rembesing madu. Turuning sinatryo, tedak ing wong amoro topo. Mustikaning Ratu” (Berasal dari keturunan terpilih. Keturunan kesatria yang hidup dengan penuh keprihatinan, maka terciptalah sesuatu yang berharga dari ratu dan raja atau orang pilihan”) adalah penunjuk jalan kesuksesan bisnis Mustika Ratu

“Saya mengetahui benar perjalanan ibu saya sebagai pendiri. Mengetahui jatuh bangunnya, maka dari sinilah saya belajar. Karena merupakan bisnis keluarga, saya dan saudara lainnya jadi lebih mudah untuk menyampaikan gagasan atau ide” ungkap Putri.

Selain itu, dalam bisnis yang berakar dari keluarga, pengambilan keputusan jauh lebih cepat serta konsistensi ebih terjamin karena pimpinan perusahaan akan stay untuk waktu yang lama. Putri mulai bergabung di Mustika Ratu sejak tahun 1986. Saat itu ia tidak langsung mendapat posisi istimewa dalam perusahaan keluarganya. Selama enam bulan ia menjabat sebagai trainee keliling di bagian keuangan dan pemasaran. Karena mumpuni, ia lalu diangkat sebagai Head Promotion Advertasing di bawah manajer pemasaran.

Buah karyanya pada tahun 1992 adalah sebuah produk kecantikan kulit wajah untuk remaja. Putri mampu menunjukkan prestasinya karena telah memberikan kontribusi dalam menciptakan produk baru yang diberi nama Putri Mustika Ratu. Walhasil, karena waktu itu tidak ada kosmetik untuk kalangan remaja, produk Putri Mustika Ratu langsung melejit dan mendapat tempat dimasyarakat.

“Ibu tidak memaksa anak-anaknya mengurusi bisnis ini. Ia memberikan kesempatan kepada setiap anaknya untuk mencoba bisnis ini. Namun kalau tidak ada satupun dari anaknya yang tidak tertarik, maka ia akan mempekerjakan professional untuk menjalankan bisnis tersebut.,” tuturnya.

Pembagian peran dan posisi jabatan pun disesuaikan dengan kemampuan dan ketertarikan setiap anggota keluarga. Dalam proses ini biasanya terjalin interaksi yang cukup intens antara pendiri dan penerus.

Dari lima anak pendiri, nyatanya hanya 3 orang yang secara konsisten untuk membangun bisnis keluarga. Ini membuktikan bahwa pendiri tidak secara keras memaksa anak-anaknya untuk serius berkecimpung dibisnis orang tuanya.

Dalam mapping wewenang ini, setiap anggota keluarga yang terlibat wajib saling membantu sama lain dan tidak saling merepotkan. Dalam keluarganya sendiri pun, tidak pernah terjadi konflik dan senioritas apalagi kecemberuan akan posisi diperusahaan. Mapping wewenang ini diterapkan untuk membagi peranan kepada setiap anak dan atau anggota keluarga berdasarkan kemampuan dibidangnya masing-masing.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved