Twitter dikabarkan mengakuisisi TweetDeck, aplikasi yang memungkinkan seseorang mengatur tampilan Twitter mereka dengan merogoh kocek lebih dari US$ 40 juta, baik berupa uang tunai maupun saham. Memang, TweetDeck sudah menjadi pembicaran hangat di kalangan analis dalam beberapa tahun terakhir.

Pernyataan tersebut diungkapkan seseorang yang tidak disebutkan namanya kepada TechCrunch yang mengklaim akuisisi bernilai US$ 40 juta sampai US$ 50 juta. Kesepakatan itu memang belum diumumkan secara resmi namun beberapa pihak menyebutkan penandatanganan akuisisi akan dilakukan Senin depan.

Meskipun pihak Twitter tidak memberikan komentar, akun resmi humas Twitter menulis di jejaring sosial tersebut, “Bagi siapapun yang penasaran, kami tetap memilih untuk tidak memberikan komentar terhadap rumor tersebut.” Betaworks, investor utama di TweetDeck, tidak mau memberikan komentar.

Twitter memang terkenal mengakuisisi pihak ketiga atau merangkul para produsen aplikasi. Di masa lalu, Twitter menggandeng aplikasi Twitter khusus iPhone yaitu Tweetie dan bekerja sama dengan TwitPic untuk meluncurkan layanan tatap muka khusus Twitter.

Setelah melakukan perubahan manajemen dengan para pendiri Twitter, Ev Williams dan Jack Dorsey masuk ke ranah pemimpin produksi, perusahaan memang fokus dalam pembangundan fitur dan tatap muka Twitter.

—