Listed Articles

Waspada, Dunia IT Berubah Drastis!

Waspada, Dunia IT Berubah Drastis!

Sebagian besar data storage yang dipergunakan masyarakat berasal dari teknologi yang dikembangkan 20 tahun lalu. Karena itu, seiring perkembangan zaman, keberadaan penyimpanan data itu menjadi ‘bahaya’ bagi perusahaan. Pebisnis harus waspada atas efisiensi dan penggunaan data storage ‘lampau’.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Direktur Data Storage Hewlett-Packard (HP) Indonesia, Eril Pasaribu saat ditemui di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta. “Dunia IT berubah sangt drastis, terutama sejak perkenalan komputasi awan (cloud computing). Karena itu, dibutuhkan konvergensi infrastruktur. Perubahan itu terlihat dari posisi IT di perusahaan. Sebelumnya, IT hanya dilihat sebagai ‘divisi pendukung’ perusahaan. Namun kini, IT menjadi mitra strategis yang berpean besar dalam mempengaruhi belanja perusahaan ataupun efektivitas kerja pegawai, yang pada akhirnya mempengaruhi jumlah keuntungan perusahaan.”

Karena itu, jika perusahaan tidak menyikapi kebutuhan penyimpanan data dengan baik, akan timbul berbagai masalah diantaranya beban biaya untuk pengawasan dan penyimpanan data, waktu yang banyak terbuang untuk pengolahan data sehingga mempengaruhi efektivitas kerja, ruang penyimpanan yang membutuhkan banyak tempat dan masih banyak lagi. “Anda pasti sering mendengar bagaimana perusahaan mengalami kesulitan dalam mengolah data mereka, khsuusnya sinergi akan data lama dan data baru. Apalagi seiring perkembangan teknologi, informasi yang masuk ke ‘bank data’ muncul dengan cepat dan berkapasitas besar. Jika tidak disiasati dengan baik, akan terjadi masalah besar,” kata Eril lagi.

Karena itu, terdapat dua hal yang harus diperhatikan dalam melakukan perubahan di manajemen IT. Pertama adalah efisiensi. Dalam suatu perusahaan, divisi IT harus mampu memanfaatkan dana terbatas untuk kepentingan yang tidak terbatas. “Tidak pernah ada keadaan yang menunjukkan kebutuhan kapasitas data di suatu perusahaan menurun. Mengapa? IT pada dasarnya mengikuti pertumbuhan perusahaan. Jika ingin berkembang, perusahaan harus menciptakan iklim IT yang mampu menjangkau perubahan namun tetap masuk akal dari sisi budget,” ujar Eril lagi.

Kedua adalah fleksibel terkait perkembangan bisnis. Divisi IT harus mampu menawarkan konsep baru yang berkontribusi dalam perkembangan bisnis, misalnya dengan membangun platform baru. “Ini terlihat dari keberadaan cloud computing (komputasi awan) yang diminati banyak lapisan. Selain itu, keberadaan data storage harus mampu menjembatani sistem lama dan baru agar tercipta sinergi yang kuat,” kata Eril

Untuk melakukan investasi awal, perusahaan minimal menggelontorkan dana US$ 10 ribu. “Namun, ini bergantung pula dengan kebutuhan perusahaan karena kapasiatas dan kepentingan data masing-masing pebisnis tentu berbeda,” ungkap Eril. Di Indonesia sendiri, HP optimis pasar data storage dapat berkembang sangat pesat. “Dalam dunia IT, perkembangan bukanlah terjadi pada komputasi ataupun server. Kita bisa melihat secara nyata bahwa kebutuhan tertinggi pada akses data. Karena itu, pebisnis harus memikirkan data storage mereka.”

HP yang memiliki beberapa layanan untuk pebisnis diantaranya network, software, storage dan server itu optimis dapat ‘menggaet’ pebisnis untuk mengubah pola pikir mereka dalam memandang penyimpanan data ke arah modern. “Kami menargetkan industri finansial dan telekomunikasi untuk saat ini karena kedua industri itu memiliki pertumbuhan yang sangat drastis akan penyimpanan data,” ujar Eril.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved