Teknologi nirkabel ternyata banyak digunakan oleh hacker untuk mengambil alih kontrol suatu ponsel dan ‘memerintahkan’ ponsel tersebut, tanpa sepengetahuan sang pemilik, untuk mengirim pesan teks atau membuat panggilan. Yang berbahaya, tindakan tersebut dapat terjadi di ponsel GSM apapun.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Karsten Nohl, Kepala Security Research Labs di Jerman, kepada Reuters. “Mereka (hacker) dapat memanfaatkan kerentanan di teknologi jaringan GSM, yang digunakan setidaknya 80% pengguna seluler global, untuk membuat panggilan, mengirim pesan teks yang mahal dan layanan pesan scam,” kata Nahl.

Serangan yang hampir mirip sempat terjadi di beberapa smartphone sebelumnya, namun serangan terbaru itu dapat menyerang ponsel apapun yang menggunakan teknologi GSM. “Kita dapat melakukan ini ke ratusan ribu ponsel dalam jangka waktu yang singkat,” kata Nohl lagi. Serangan terhadap perusahaan sistem seluler sebenarnya cukup sering. Baiasanya, memanfaatkan jaringan telepon premium yang memungkinkan hacker menyerang kawasan Eropa Timur, Afrika dan Asia.

Penipu membuat panggilan ke nomor yang diperoleh dari ponsel yang berhasil dibajak lalu meraup pulsa yang dimiliki ponsel tersebut dan segera ‘menghapus jejak’ sebelum diidientifikasi. Pemilik ponsel biasanya tidak menyadari adanya masalah sampai mereka menerima tagihan yang membludak. Pada akhirnya, biasanya, operator telekomunikasi terpaksa bertanggung jawab dengan setengah dari biaya tersebut.

Sebelumnya, diinformasikan adanya spam yang marak menyerang Kindle, alat baca buku digital populer yang memungkinkan seseorang mengakses materi bacaan tanpa perlu ‘membeli’ buku tradisional. Keberadaan scam tersebut, sayangnya, dikhawatirkan merusak pamor toko buku online Amazon.com Inc.

Ebook tersebut dijual dengan harga 99 sen, bersamaan dengan banyaknya buku tradisional yang dijual pula di situs Amazon dengan harga yang lebih mahal, sehingga ‘memaksa’ pecinta buku untuk beralih ke sistem digital. Di lain pihak, pelaku penyebar scam dapat membeli satu set DVD bernama Autopilot Kindle Cash yang diklaim mampu memungkinkan seseorang menerbitkan 10 sampai 20 buku Kindle tanpa perlu menulis satu buku cetak pun. Fenomena baru ini menunjukkan sisi gelap revolusi media online yang mengubah industri penerbitan tradisional.