Listed Articles

William Wongso : Dunia Masak Indonesia Harus Tiru Thailand

William Wongso : Dunia Masak Indonesia Harus Tiru Thailand

Sebagai negara yang memiliki kekayaan kuliner begitu besar, juru masak profesional William Wongso menyarankan Indonesia untuk ‘belajar’ dari Thailand. Selain itu, Indonesia harus menentukan ‘ciri khas’ agar bisa masuk ke pasar internasional.

“Pemerintah harus menyiapkan dana dan program terpadu untuk menciptaan program pelatihan memasak masakan khas daerah bagi juru masak profesional. Hal tersebut berhasil dilakukan oleh Thailand. Selain itu, industri bumbu masak juga harus dipacu agar ikut berpeeram menunjang program citarasa nusantara di mancanegara,” ujar pria kelahiran 12 April 1947 ini.

Negara-negara yang bisa menjadi ‘penggemar’ masakan Indonesia, menurut Wongso, adalah Belanda, negara-negara Timur Tengah, Singapura dan Malaysia, Australia, Hong Kong, Shanghai, Jepang dan Amerika Serikat. “Sayangnya, sampat saat ini, niat go global masih tidak konkrit, meskipun beberapa restoran Indonesia di mancanegara sudah menyajikan masakan Indonesia dengan citarasa yang cukup otentik dan tidak sekadar menyesuaikan selera lokal. Jika ingin kompromi, cukup faktor pedas saja,” kata Wongso lagi.

Masakan yang bisa masuk ke lidah internasional diantaranya rendang padang, sate ayam madura, masakan Aceh, masakan Sumatera Utara, masakan Jawa, masakan Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan, masakan Bali dan masakan Lombok. “Tapi, kita harus memilih beberapa yang paling popuer dan bahannya tidak sulit didapat. Ciptakan minat agar para peminat kuliner tradisional mau mencicipi masakan Indonesia.”

Selain itu, Wongso membantah anggapan bahwa restoran Indonesia hanya dikunjungi oleh warga Indonesia yang berada di luar negeri. “Yang terjadi malah sebaliknya. Di Belanda, restoran Indonesia lebih banyak dikunjungi oleh masyarakat Belanda. Warga Indonesia kan bisa memasak sendiri di rumah.”

Sayangnya, wawasan dan kesan masyarakat global pencinta kuliner tentang masakan Indonesia masih sangat minim, kecuali untuk beberapa makanan khas yang populer seperti gado-gado, sate, dan nasi goreng atau rijstafel, tetapi citarasa yang otentik itu masih tidak jelas. “Kita dapat melihat Malaysia sebagai contoh yang memperkenalkan citarasa kuliner multietnik melalui promosi pariwisata yang terpadu dengan slogan TRULY ASIA,” kata Wongso.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved