Column

Affordable Value Innovations for Emerging Market

Oleh Admin
Affordable Value Innovations for Emerging Market

Inovasi banyak diperbincangkan sejak dulu kala, definisinya pun beragam dilontarkan. Mengacu kepada tulisan Avanti Fontana, inovasi bisa diartikan menciptakan sesuatu yang baru, menghasilkan hanya ide-ide atau alat baru, memperbaiki sesuatu yang sudah ada, menyebarkan ide-ide baru, mengadopsi sesuatu yang baru yang sudah dicoba secara sukses di tempat lain, melakukan sesuatu dengan cara yang baru, mengikuti pasar, melakukan perubahan, menarik orang-orang inovatif atau melihat sesuatu dari perspektif berbeda.

Pepey Riawati Kurnia – Koordinator PDMA Indonesia | PPM Manajemen

Pepey Riawati Kurnia – Koordinator PDMA Indonesia | PPM Manajemen

Inovasi pula yang memberikan kontribusi pertumbuhan perekonomian sebuah negara. Pelaku bisnis berupaya melakukan inovasi agar mampu bertahan dalam persaingan industri. Upaya ini semakin meningkat dengan arus globalisasi yang mengubah dinamika ekonomi dunia. Maka lahirlah pasar-pasar baru seperti Asia, Afrika dan Amerika Latin yang merupakan sumber utama pertumbuhan perekonomian dunia.

Kontribusi negara-negara emerging market tersebut dikemukakan oleh Ernest, H., Kahle, H.N., Dubiel, A., Prabhu, J., & Subramaniam, M. dalam penelitian yang diterbitkan tahun 2015. Lebih lanjut, McKinsey, sebuah konsultan internasional, mengemukakan bahwa konsumsi negara emerging market mencapai US $30 triliun, mewakili setengah dari konsumsi dunia. Sebuah angka yang tidak main-main. Saat ini, pendapatan perusahaan-perusahaan besar negara-negara barat banyak diperoleh dari emerging market.

Perlu dicermati bahwa emerging market berbeda dengan pasar negara maju. Karakteristik yang paling membedakan adalah konsumen emerging market highly price sensitive. Persaingan antar produk atau jasa bermerek dan tidak bermerek bukan hal baru lagi. Kecepatan dalam berinovasi menjadi bagian keunggulan bersaing yang patut diperjuangkan.

Moore, G. A dalam ulasan bukunya yang terkenal: Dealing with Darwin, menyebutkan inovasi produk merupakan tipe inovasi yang cepat meluncurkan produk ke pasar. Inovasi ini berfokus pada upaya pembedaan melalui feature dan fungsi yang tidak dimiliki produk sejenis di pasar. Cepat, murah dan mudah. Kadang waktu lebih lama dibutuhkan kalau produk akan dipatenkan. Tipe inovasi ini yang banyak dilakukan pelaku industri di emerging market.

Namun, tentunya, bukan kecepatan yang menjadi tujuan utama, seperti yang diungkapkan berikut ini oleh Smith, P.G., & Reinertsen, D.G. yang banyak melakukan penelitian dalam pengembangan produk: “Speed is not the objective, it is a means to an end; the objective is making money”. Oleh karenanya, mudah dimengerti jikalau pergerakan perekonomian di emerging market sangat tinggi.

Beberapa studi di emerging market yang dilakukan oleh PDMA (Product Development Management Association) memberikan informasi penting. Pertama, customer preference yang sebagian besar dari low-income segment sangat berbeda dengan high-end segments yang kebutuhannya sudah dipenuhi oleh perusahan-perusahaan multinasional. Kedua, produk yang bisa memenuhi kebutuhan emerging market, adalah yang “good enough” (simple, low cost, reliable), yang cocok untuk low-income segment namun tetap memberikan keuntungan bagi perusahaan. Inovasi produk yang cepat, murah dan mudah.

Ketiga, kebutuhan low-income segment ini sudah dipenuhi oleh perusahaan lokal emerging market. Terakhir, model ekspor tradisional untuk produk premium tidak bisa diterapkan pada pasar yang price-sensitive. Namun, bukan berarti emerging market tidak mementingkan nilai produk yang terkandung di dalamnya. Preferensi emerging market adalah produk yang harganya terjangkau, memberikan nilai dan sesuai dengan kebutuhan mereka yang spesifik, yang disebut affordable value innovation.

Untuk bisa menghasilkan pendapatan dari emerging market, perusahaan perlu mulai memahami konsep ini dan mulai menyusun strategi agar bisa memenuhi kebutuhan emerging market yang menjadi penggerak perekonomian dunia saat ini.

Oleh : Pepey Riawati Kurnia – Koordinator PDMA Indonesia | PPM Manajemen


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved