Column

Kunci Menjadi Perusahaan Idaman

Kunci Menjadi Perusahaan Idaman

Oleh: Husni F. Siregar, MMC – Corporate Communication Manager PPM Manajemen

Setiap organisasi tentunya menginginkan menjadi perusahaan yang diidamkan oleh karyawannya. Organisasi seperti Pertamina, BRI, Bank Mandiri, BCA, Google, Unilever selalu masuk dalam jajaran perusahan idaman di Indonesia.

Husni F. Siregar, MMC – Corporate Communication Manager PPM Manajemen

Dari berbagai survei perusahaan idaman yang dilakukan beberapa lembaga seperti Jobplanet ataupun Jobstreet, ada kesamaan dari responden dalam menentukan faktor-faktor sebuah organisasi menjadi perusahaan idaman, di antaranya fasilitas yang diberikan (gaji dan tunjangan), jenjang karier, budaya dan manajemen perusahaan, keseimbangan kerja (work-life balance) dan efektivitas komunikasi di perusahaan.

Tulisan ini tidak akan membahas semua faktor yang disebutkan, namun akan menyoroti tentang efektivitas komunikasi di organisasi.

Komunikasi organisasi yang efektif merupakan prasyarat bagi organisasi dalam mencapai target yang telah ditetapkan. Ketika komunikasi berjalan efektif maka setiap individu yang berada dalam organisasi akan memiliki tanggung jawab untuk berperan aktif dalam menyukseskan program kerja yang telah disusun.

Kevin Ruck dan Mary Welch dalam tulisannya yang berjudul “Valuing Internal Communication: Management and Employee Perspective” menyampaikan konsep komunikasi internal yang dapat dijadikan acuan guna mengetahui sejauh mana efektivitas komunikasi dalam organisasi dapat meningkatkan keterlibatan karyawan (employee engagement):

Berdasarkan konsep komunikasi internal yang disampaikan Ruck dan Welch, beberapa hal yang bisa menjadi perhatian pemimpin organisasi dalam mengembangkan pola komunikasi di organisasi antara lain:

Strategy, goals, valuetop management Effective Internal Communication Starts from the Toptop managementPerformanceSupportIdentificationRoleVoicecoaching mentoring

Kunci dari keberhasilan dalam menerapkan konsep komunikasi internal di atas adalah komitmen top management dalam menjalankan pola komunikasi yang efektif di dalam organisasi. Karena sebagaimana yang disampaikan Gray dan Robertson dalam artikelnya, efektifitas komunikasi internal berawal dari pucuk pimpinan organisasi. Pimpinan organisasi harus bisa menjadi role model dalam penerapan komunikasi yang efektif dengan memberikan ruang bagi terciptanya komunikasi dua arah.

Tidak bisa dipungkiri fasilitas yang diberikan perusahaan kepada karyawan tentu menjadi magnet tersendiri bagi karyawan. Namun, yang membuat seorang karyawan bertahan dalam satu perusahan tidak semata ditentukan oleh besarnya fasilitas yang diperoleh, namun seberapa besar kepedulian perusahaan dalam pengembangan karyawan sebagai aset perusahaan. Ketika karyawan sudah merasa menjadi bagian dalam perusahaan dan memiliki keterikatan yang kuat, secara otomatis akan menjadi “duta perusahaan” yang akan mengomunikasikan keunggulan perusahaannya, hingga akhirnya perusahaan “didaulat” menjadi perusahaan idaman.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved