Column

Post Power Strength

Oleh Editor
Ilustrasi Post Power syndrome (Foto: cdsb-global.org)
Ilustrasi Post Power syndrome (Foto: cdsb-global.org)

Hanya soal waktu para pemimpin harus turun takhta, entah itu karena pensiun atau dipensiun. Disadari atau tidak, mempersiapkan kapan harus turun takhta itu wajib hukumnya kalau tidak mau terkena penyakit Post Power syndrome (PPs). Apalagi, kalau waktu itu sudah mendekati masa pensiun atau masa sulit mendapat pekerjaan baru karena usia, yang saya sebut sebagai masa ABG, bukan “aku baru gocap” tetapi “aku bisa galau”, kalau tidak dipersiapkan secara seksama.

Bagi yang sudah mendekati masa ABG, umur lima puluhan, ini masa amat kritis karena biasanya anak belum mandiri atau sedang butuh biaya besar untuk menyelesaikan studi di perguruan tinggi, atau mau menikah. Masa ABG ini membuat kita semua harus mulai melakukan langkah sistematis menuju manusia baru nanti, pascapensiun, dan tidak terkena penyakit PPs, tetapi justru PPS baru yang saya sebut sebagai Post Power Strength (PPS).

Ada tiga langkah penting (ABC), agar masa pensiun itu menjadi sesuatu yang dinanti.

Pertama, Acknowledge your passion and strength. Mengenali lebih dalam apa kegemaran dan kekuatan Anda. Ini bukan hanya tentang apa yang sedang Anda kerjakan sekarang karena tuntutan pekerjaan, tetapi sesuatu yang membara yang mungkin justru selama ini Anda belum bisa menyalurkannya karena keterbatasan waktu dan lingkup.

Tentunya, Anda pasti sudah tahu, mana burning desire yang selama ini terpendam yang justru perlu dikuakkan ketika mulai mengelola diri sendiri. Kalau selama ini Anda termasuk golongan yang “to be told to do things” atau human doing, sekarang Anda harus menyiapkan diri untuk “to do thing to be” atau human being.

Anda suka programming, menjadi YouTuber, culinary, mentoring, atau apa pun, Anda harus pilih salah satu atau dua yang akan Anda jadikan your new brand.

Kedua, Build your new network from your current ecosystem. Bangunlah jaringan baru dari ekosistem yang Anda sudah kenal saat ini. Jaringan baru ini harus menjadi your new ecosystem untuk mempersiapkan masa nanti.

Karena ini butuh waktu, itu sebabnya saya menyarankan Anda mulai bangun tiga tahun sebelum Anda merencanakan pensiun. Persiapan ini sangat penting, sebab selama ini Anda dikenal karena ada jaket perusahaan Anda. Seperti saya, saya dikenal sebagai Paulus Astra, nah selama tiga tahun terakhir saya mulai membangun jaringan baru dan pada masanya saya harus bisa bebas dari Paulus Astra menjadi Paulus Bambang.

Kalau ini tidak Anda bangun, begitu pensiun Anda akan kesulitan membangun jaringan karena jaringan lama Anda sudah memiliki pengganti Anda di perusahaan lama. Dan, biasanya manusia itu hanya fokus pada what’s in it for me. Begitu Anda tidak ada posisi lagi, belum tentu mereka seperti dulu, apalagi kalau tahu Anda sudah kehilangan power.

Jaringan ini sangat bergantung pada langkah pertama, yaitu apa yang ingin Anda kerjakan nanti. Tanpa tahu langkah pertama, pembangunan langkah kedua menjadi amat sporadis dan Anda kehilangan energi serta waktu kalau akhirnya keduanya tidak sinkron.

Ketiga, Courage to change direction as fast as you can. Setelah Anda mempersiapkan langkah pertama dan kedua dengan seksama, pada waktunya, setidaknya enam bulan sebelum masa pensiun, Anda harus menyiapkan ancang-ancang untuk segera berlayar dengan perahu Anda dengan meninggalkan nostalgia. Over is over, start a new SHIP. Tentunya, tidak boleh meninggalkan prinsip etik dan moral sebagai mantan karyawan.

Ketika langkah ketiga ini dijalankan, Anda tidak akan mengalami PPs, tetapi justru menunggu saat untuk menjadi nakhoda baru hidup Anda, dan karena inilah PPS akan terjadi.

Biasanya saya diminta mengajarkan hal ini kepada teman-teman yang mau pensiun; saya berikan motivasi dan inspirasi. Namun, tatkala saya harus mempersiapkan diri sendiri, masalahnya jadi lain, saya harus lebih serius agar bukan hanya mengalami apa yang saya yakini melalui ceramah, tetapi membuktikan bahwa teori saya itu sahih.

Nah, ketika sekarang kapal saya sudah berlayar, yaitu dari big SHIP menjadi my new SHIP, saya seakan mengalami inkarnasi energi karena melihat karier kedua saya ini sesuatu yang menjadi passion sejak dulu.

SHIP saya adalah saya ingin “Shift from transforming business only to transforming lives, Help young talented people to grow, Inspire more people to live in integrity and positive minds, serta Promote diversity and nationalism to love this country even more”.

Energi saya terbakar besar ketika saya aktif membagi pengetahuan dengan me-“mentor”-i anak-anak muda, mulai dari persiapan masuk dunia kerja, yang mau jadi entrepreneur, sampai membina startups agar sukses. Ini sesuatu yang tak mungkin saya lakukan karena membutuhkan waktu yang banyak, apalagi kegiatan ini pro bono.

Kalau saya bisa, Anda yang akan segera memasuki masa pensiun pasti juga bisa. Ayo, kita jadi pensiunan dengan semangat milenial agar kita tidak jadi pikun. (*)

Paulus Bambang WS

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved