My Article

Jurus Public Relation on the Net dalam Pemasaran

Oleh Admin
Jurus Public Relation on the Net dalam Pemasaran

Jika kita menengok beberapa tahun ke belakang, Public Relations (PR) dianggap layaknya sebuah klub eksklusif, yang tergabung di dalamnya bak sekumpulan individu dengan level tertinggi pada organisasi. Para praktisi PR juga terbiasa menggunakan banyak jargon yang acapkali tidak diketahui maknanya oleh khalayak ramai.

Rahadi Catur Yuwono

Rahadi Catur Yuwono

Bagi mereka yang bukan bagian dari ‘kumpulan’ itu, maka PR akan tampak seperti pekerjaan yang hanya dipahami oleh kalangan tertentu saja dan begitu misterius, serta membutuhkan banyak pelatihan tak ubahnya astronot yang bersiap untuk pergi ke luar angkasa atau seorang prajurit yang mempunyai misi khusus.

Pada masa tersebut, selain mengalokasikan uang dalam jumlah besar untuk beriklan dan bekerja sama dengan media, rasanya hampir tidak ada cara lain bagi perusahaan untuk mempublikasikan perusahaannya kepada dunia luar.

Namun, seiring perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya internet, telah mengubah paradigma itu dan menggeser peran PR itu sendiri. Pekerjaan PR telah berubah, kemajuan teknologi informasi telah mengubah pola komunikasi baik dari cara berkomunikasi maupun cara mendapatkan informasi. Lebih-lebih dengan adanya media online, konsumen ternyata menyukai pendekatan yang lebih horizontal (komunikasi dua arah).

Mereka tidak mau lagi diperlakukan sebagai pendengar saja, tapi mereka juga menginginkan untuk dilibatkan lebih jauh dalam komunikasi perusahaan. Bahkan konsumen sekarang cenderung lebih percaya informasi yang diberikan oleh konsumen lain yang sering kita sebut sebagai testimoni daripada informasi perusahaan pemegang merek itu sendiri. Dengan demikian, para praktisi PR mau tidak mau harus mengikuti fenomena yang serba online seperti saat ini.

Istilah Public Relation on the Net digunakan sebagai penerapan dari perangkat ICT (Information and Communication Technologies) untuk kegiatan PR sebagai media publikasinya. Seluruh kegiatan kehumasan dan pemasaran dilakukan di internet, baik dari publikasi sampai melakukan customer relations management.

Lalu bagaimana memaksimalkan peran Public Relation on the Net, khususnya dalam memuaskan hati pelanggan? Melihat perubahan konsumen yang telah dibahas bersama di atas, perusahaan harus mampu memberikan pelayanan informasi yang proaktif, conversational dan partisipatif yang bertujuan untuk menciptakan engagement antara khalayak dengan perusahaan. Dan ini merupakan hal yang tidak mudah dilakukan oleh perusahaan manapun.

Salah satu jurus jitu yang dipaparkan oleh Robert Scoble dalam buku The New Rules Of Marketing and PR, adalah organisasi harus mampu mendesain website yang dapat mempengaruhi proses pembelian pelanggan. Bagaimana caranya?

Pada level interaksi, setidaknya ada dua tipe cara pelanggan berinteraksi dengan konten Web, yaitu pelanggan mencari (search) dan menjelajah (browse). Kebanyakan organisasi mengoptimalkan situs mereka untuk pencarian, hal ini memang sangat membantu pengunjung menjawab pertanyaan pencarian mereka, tetapi hal itu tidak mendorong mereka untuk menjelajah. Inilah yang menjadi pekerjaan rumah bagi kebanyakan perusahaan.

Untuk dapat mencapai level tersebut, sebuah website tidak hanya harus mampu menampilkan segudang informasi yang dicari oleh pelanggan, namun juga wajib memiliki keistimewaan, yakni mampu mempengaruhi perilaku pelanggan dalam membeli suatu produk. Beberapa keistimewaan tersebut di antaranya adalah: Penilaian pelanggan (rate this item) terhadap suatu produk; Ulasan dari pelanggan yang pernah membeli (review); Daftar dari ‘customer who bought this item also bought’; dan juga Peringkat dari ‘what customers ultimately buy after viewing items like this’. Yang lebih brilian lagi, pelanggan dapat memberi tag kepada pelanggan lain untuk memberikan masukan dan rekomendasi terhadap sebuah produk.

Public relation on the Net dalam pemasaran, khususnya dalam ranah website adalah tentang memahami kata kunci yang digunakan oleh pelanggan kita. Kemudian menciptakan kampanye mikro guna mendorong mereka untuk menjelajah dan mempengaruhi proses pembelian pelanggan, serta memberikan mereka wadah untuk saling berinteraksi, bertanya, memberikan penilaian, dan juga memberikan rekomendasi.

Bagaimanakah dengan perusahaan Anda sekarang? Sudahkah website perusahaan Anda menjawab tantangan tersebut?

Selamat berefleksi.

Oleh : Rahadi Catur Yuwono, Internet Marketing Expertise, Executive Development Service PPM Manajemen


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved