My Article

Kritik & Kebenaran terhadap Rupiah, Itu Apa?

Kritik & Kebenaran terhadap Rupiah, Itu Apa?

Oleh: DR (Can). Lucky Bayu Purnomo SE, ME, CSA, CTA, Pendiri LPB Institute

Email : [email protected]

Menguatnya US Dollar Terhadap Rupiah dengan Kondisi Ekonomi Indonesia

Pada tanggal 5 September 2018, sebelum menguatnya US Dollar terhadap Rupiah dan berhasil berada pada kisaran Rp 15.000, saya menerima pertanyaan, apakah benar US Dollar akan menguat terhadap Rupiah? Sementara, pertanyaan yang sama juga telah saya terima saat US Dollar terhadap Rupiah berada pada level Rp 14.000. Ketika itu, saya menyampaikan US Dollar cenderung menguat terhadap Rupiah menuju target yang telah di uji sebelumnya pada level Rp 14.838 pada bulan Juni tahun 1998, dengan target tertinggi pada level Rp 15.050 dengan ruang gerak US Dollar terhadap Rupiah pada kisaran terendah Rp 14.300 dan kisaran target tertinggi Rp 15.125. Apakah ini memberikan sinyal terhadap kritik atas kinerja ekonomi layak diutarakan ?

Sentimen dan apresiasi pasar

Dari keterangan di atas, dapat perhatikan bahwa terdapat peristiwa di mana jawaban ada tidaknya kebenaran tersebut ingin di peroleh, kemudian ada tidaknya kebenaran kebenaran atas kritik yang dapat diutarakan ?

Untuk itu, mari kita mulai dari kondisi kondisi tersebut di atas. Saat ini kinerja pertumbuha ekonomi Amerika yang berada pada angka 2,9% memberikan sinyal bahwa tren pertumbuhan ekonomi negara tersebut masih berada pada trend positif. Sebab, Donald Trump sebagai presiden Amerika memiliki target pertumbuhan ekonomi di atas pemerintahan sebelumnya, yaitu Obama, di mana pada saat pemerintahaan Obama rata rata pertumbuhan ekonomi Amerika berhasil berada di angka 3,4%. Dengan demikian, upaya pemerintahan Donald Trump saat ini paling tidak harus dapat kembali mencapai angka yang telah di uji oleh Obama, atau dan bahkan lebih tinggi, sehingga tren US Dollar cenderung menguat, disertai kinerja US Dollar Index yang berada dalam teritori positif.

Sementara kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,27% (Agustus 2018), memberikan sinyal bahwa kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berada pada kisaran 5%, dan belum lebih tinggi di bandingkan perolehan angka pertumbuhan sebelumnya 5,59% (Agustus 2013). Dengan demikian, tren US Dollar terhadap Rupiah cenderung terbatas, dengan angka Rp.15.000 yang perlu diperhatikan sebagai target US Dollar terhadap Rupiah dalam jangka menengah.

Ada tidaknya kebenaran dan ada tidaknya kritik

Maka, dengan keterangan sentimen dan kondisi di atas, saya akan mulai dari pokok pokok persoalan, yaitu apa itu kritik, dan ada tidaknya kritik, serta apa itu kebenaran dan ada tidaknya kebenaran?

4 Teori Kritik dan Kondisi Rupiah

Dalam ilmu pentahuan ekonomi dan politik, kata kritik tersebut berasal dari tradisi filsafat, konsep kritik tersebut di kembangkan pada Abad 17 – 19 hingga akhirnya kritik terdiri dari 4 bagian, antara lain

Kritik dan Hegelian

Kritik ini memberikan pandangan bahwa tindakan kritik dapat di lakukan perdasarkan rasio waktu yang dapat dihubungkan dengan kondisi akhir akhir ini atau kondisi terkini. Apabila kita bandingkan dengan kehidupan ekonomi praktis, maka rasio tersebut akan menjadi pengantar rasional bahwa menguatnya US Dollar terhadap Rupiah dapat dialami karena obsesi pemerintahan Donald Trump yang terus mendorong petumbuhan ekonomi secara agresif dan mengakibatkan US Dollar menjadi mata uang primadona akhir akhir ini.

Kritik dan Kantian

Kritik ini tidak ingin membahas seluruh persoalan yang ada sehingga dapat terjadinya masalah, tapi membahas bagian-bagian tertentu yang dapat memberikan hasil bahwa kritik tersebut akan sesuai dengan rasio rasio yang rasional, sehingga menguatnya US Dollar terhadap Rupiah yang telah berada pada level Rp 14.800 akan meyebabkan krisis ekonomi karena level tersebut sama seperti tahun 1998, yaitu Rp 14.800. Menjadi tidak rasional untuk dijadikan obyek kritik selama kondisi tahun 2018 tidak terjadi krisis akibat menguatnya US Dollar terhadap Rupiah. Lebih jauh angka Rp 14.800 di angggap sudah selesai, tetapi persoalan kritik tersebut akan hidup kembali ketika US Dollar terhadap Rupiah berada di atas angka Rp 14.800, yaitu Rp 15.000, yang telah diuji pada hari Senin, 6 September 2018.

Kritik dan Marxian

Ini merupakan kritik yang memiliki harapan untuk terjadinya sebuah perubahan atau reformasi yang dapat memberikan keterangan bahwa akan terjadi perubaan cara dalam mengatasi suatu peristiwa. Melihat kondisi akhir akhir ini, maka kritik kritik tersebut memiliki harapan agar terjadinya upaya perlindungan nilai tukar Rupiah agar mampu bersaing terhadap US Dollar melalui paket kebijakan, seperti halnya dari Pemerintah maupun Bank Indonesia.

Kritik dan Freudian

Kritik ini memiliki harapan bahwa hasil dari kritik yang dilakukan memiliki dampak langsung terhadap kehidupan sosial secara praktis dan mengantarkan ketidaksadaran menjadi kesadaran terhadap sebuah peristiwa. Untuk itu, apakah perlu di lakukan stress test atau pengujian batas toleransi keekonomian Indonesia. Apabila US Dollar kembali menguat terhadap Rupiah di angka Rp 15.000? Apakah juga dengan memberikan kritik ketika Rupiah menguat maka akan memiliki dampak langsung terhadap kehidupan sosial secara praktis, atau justru angka Rp 15.000 telah memberikan sinyal bahwa kondisi keekonomian Indonesia telah berada pada level atau tingkatan yang baru?

1998 – 2018 itu apa ?

Selanjutnya, pertanyaan yang sama pula saya terima ketika US Dollar terhadap Rupiah berhasil menguat di level Rp 15.050 pada tanggal 5 September 2018, lebih jauh, saya juga menerima sajian data perbandingan ekonomi makro antara tahun 1998 dan 2018.

Antara Kebenaran dan teori

Dalam kesempatan tersebut dan saat ini, menguji ada tidaknya kebenaran menguatnya US Dollar terhadap Rupiah akan menjadi hal yang sangat penting. Untuk itu, mari kita mulai dari Teori teori kebenaran hingga fakta.

Lima Teori kebenaran

Contoh, menguatnya US Dollar terhadap Rupiah pada tahun 1998 di level Rp 14.800 akhirnya menyebabkan kerusuhan dan membawa indonesia ke dalam krisis. Apakahsama dengan kondisi tahun 2018, di mana US Dollar terhadap Rupiah menguat pada level yang sama, yakni RP 14.800? Sementara, untuk memperoleh jaminan kebenaran, maka kesesuaian tersebut harus terjadi.

Contoh, dengan menguatnya US Dollar terhadap Rupiah hingga menguji level Rp 14.800 membawa pikiran kita untuk kembali melakukan tinjauan kembali atas peristiwa yang terjadi. Lebih jauh tindakan tersebut akan memeriksa seluruh struktur pikiran kita untuk menguji kembali apakah peristiwa yang sama seperti taun 1998 akan terjadi secara konsisten atau secara teguh dapat di percaya sebagai peristiwa yang terjadi saat US Dollar terhadap Rupiah hingga menguji level Rp 14.800.

Contoh, apa pentingnya bagi kehidupan praktis ketika US Dollar menguat terhadap Rupiah berada di level Rp 14.800 di tahun 2018, dan berada dalam kondisi yang sama pulan tahun 1998? Sifat sifat kebenaran pramatis dapat diukur dari suatu pernyataan dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

Contoh, kebenaran teori kebenaran performatif akan menjadi benar, apabila suatu kenyataan dan peryantaan peristiwa hal yang di alami sebelumnya dapat terjadi

Teori ini di temukan oleh Thomas Kuhn dalam buku dengan judul buku The Structure of Scientific Revolutions tahun 1962. Teori ini adalah teori kesepakatan dari lintas ilmu ilmu pengetahuan melalui para ilmuwan, di mana saat US Dollar terhadap Rupiah menguat pada level Rp 14.800 di tahun 1998, maka akan mengakibatkan krisis.

Dan, apabila pada level tersebut secara periodik, serta benar benar dapat mengakibatkan krisis terjadi harus disepakati oleh seluruh ilmuwan bahwa level Rp 14.800 sama dengan level krisis

Dengan demikian, apa yang dialami akhir akhir ini, pada periode bulan Agustus 2018 saat US Dollar terhadap menguat di level Rp 14.800, akan berakibat krisis tidak dapat diakui dalam pendekatan ada tidaknya kebenaran terjadinya krisis.

Namun demikian, saya memiliki pandangan, saat US Dollar menguat terhadap Rupiah di level Rp 14.800, maka dengan otomatis penemuan kebenaran tidak terjadinya krisis itu sudah tuntas dan benar tidak dapat dialami

Episode baru

Seperti halnya sinetron, aktor utama berhasil mencapai sasaran, dalam hal ini adalah US Dollar terhadap Rupiah sebagai aktor berhasil menguji target yang telah di uji. Maka, episode tersebut telah selesai dan film pada episode tersebut juga sudah selesai. Selanjutnya, film laga US Dollar terhadap Rupiah telah memasuki babak baru, di mana judul film laga US Dollar terhadap Rupiah Rp 14.800 tidak berlaku lagi karena teori kebenaran akan masuk kepada episode baru dengan judul “ Romantika US Dollar terhadap Rupiah di level Rp. 15.050 “ , di mana angka tersebut telah di uji pada hari Rabu 5 September 2018.

Romantika US Dollar dan Rupiah 15.050

Maka dengan kondisi tersebut, skala keekonomian dan stress test menjadi yang sangat penting untuk mempertimbangkan babak baru dengan angka Rp 15.050 dengan rata rata angka tren tertinggi pada kisaran Rp 15.125, sebagai upaya untuk kembali kepada tata kelola risiko ekonomi Indonesia terhadap tingginya volatilitas menjelang tahun politik 2019


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved