My Article

Mengenal Digital Political Branding dalam Strategi Politik

Mengenal Digital Political Branding dalam Strategi Politik

Oleh Dianta Hasri, CEO Dh Consulting, Digital Political Branding Firm

Pemilu adalah sebuah perayaan demokrasi yang sangat penting bagi sebuah bangsa, karena menyangkut masa depan bangsa tersebut. Pemimpin yang tepat dan pilihan mayoritas masyarakat selanjutnya akan diharapkan memiliki kualitas yang diharapkan berdasarkan janji kampanye mereka, atau mungkin bagi Petahana, adalah hasil kinerja di periode lalu menjadi kekuatan tersendiri dibanding calon yang lain. Sehingga bagi calon pemimpin penting bagi mereka untuk berinvestasi dalam strategi politik yang rapi, dan terukur.

Perkembangan komunikasi politik secara khusus dalam pemilihan kepala daerah ataupun negara telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sejak berkembangnya media internet dan teknologi digital yang menyertainya. Jaman dulu partai pengusung ataupun calon pemimpin banyak menggunakan sumber waktunya untuk berkampanye langsung di daerah-daerah targetnya, dan menghabiskan dana yang tidak sedikit di media Above The Line, seperti iklan televisi, radio atau bahkan koran. Sehingga tidak heran ongkos politik di negara yang besar seperti Indonesia tidak murah. Cara tersebut sangat efektif dilakukan pada masa di mana Indonesia belum terlalu fasih dengan yang namanya digital media, smartphone, ataupun social media. Bedanya pada saat ini hal tersebut menurut saya akan berubah drastis, secara khusus 3-5 tahun kedepan.

Digital media will be the difference

Tahun 2016 lalu, dunia dikejutkan dengan kemenangan Trump di pemilihan presiden Amerika Serikat, saya juga merasakan hal itu. Mengapa tidak, bila kita membaca, menonton berita terkait hal pemilu AS saat itu keyakinan banyak orang bahwa akhirnya Trump akan menang sangat kecil, apalagi isu-isu negatif mengenai masa lalu dia begitu banyak di blow up media, dan tidak sedikit artis yang menyatakan ketidaksukaannya kepada Trump. But, yes mostly were wrong, Trump won.

Setelah kemenangan Trump tersebut munculah berbagai spekulasi, dan mungkin yang paling santer adalah adanya intervensi Rusia dalam pemilu mereka, namun saya lebih melihatnya adalah strategi digital communication merekalah yang membuat Trump menang. Brad Parscale adalah orang di balik kemenangan Trump. Dia membuat strategi multi platform digital dengan investasi hingga puluhan juta dollar untuk beriklan di media sosial (paling besar di Facebook) dan tim Trump sangat sedikit menghabiskan budget di media konvensional seperti televisi, radio atau koran.

Big data analysis and management

Salah satu strategi yang dilakukan Parscale adalah pengelolaan data yang sangat besar terkait calon-calon voter yang telah dikategorikan keadalam beberapa segmen, apakah itu yang dikategorikan Loyal Voters, Swing Voters hingga voter yang merupakan millenials. Yap, mereka semua punya metode pendekatan yang berbeda-beda. Beda disini maksud saya adalah konten yang disampaikan. Membutuhkan ratusan hingga ribuan jenis artikel, foto, video, konsep untuk digunakan secara intens berkomunikasi dengan calon voters tersebut di media digital setiap harinya, dan karena ini media digital, variasi pemberitaan tersebut dan jangkauan hingga ke pelosok-pelosok (selama ada internet) hanyalah sebatas tombol “enter”.By the way media konvensional tidak mampu menandingi hal tersebut, terlebih lagi biaya yang akan jauh lebih efisien.

Mengapa digital bisa membuat perbedaan?

Saya akan menjelaskan bukan dengan analitik digital, agar dapat dimengerti dengan mudah. Berapa banyak dari kita yang tidak memiliki smartphone atau media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan sebagainya. Saya percaya kebanyakan dari kita memiliki beberapa hal tesebut atau bahkan semuanya. Memiliki Facebook itu ibarat memiliki KTP di dunia digital, dan saat ini manusia memasuki jaman modernisme yang sangat cepat perubahannya, satu-satunya teknologi yang bisa terus menjembatani perubahan yang cepat tersebut adalah komunikasi tanpa batas, jadi tidak heran banyak dari kita tidak bisa lepas dari gadget, karena informasi sangat penting bagi kita saat ini.

Indonesia memiliki populasi lebih dari 250 juta orang, dan yang bisa melebihi angka tersebut adalah jumlah nomor handphone yang beredar (lebih dari total populasi), rata-rata orang Indonesia memiliki lebih dari satu nomor. Penetrasi internet telah mencapai sekitar 30-40% dan terus bertumbuh, namun di Indonesia bagian barat angkanya jauh lebih tinggi lagi. Berapa banyak dari kita yang mendapatkan berita dari televisi, koran ataupun radio? Masih ada, namun mana lebih sering bila dibandingkan dari handphone anda, baik itu dari sharing di Whatsapp, Facebook, portal berita online, atau Line Today?. Manusia akan semakin praktis dalam kehidupannya, dan digital memugkinkan hal tersebut.

Melalui digital media calon politik bisa berkomunikasi langsung

Gadget akan menjadi hal yang akan selalu dibawa oleh kita saat ini, Anda akan selalu terkoneksi dengan media digital Anda, apakah itu messenger, media sosial, search engine, dan sebagainya. Intinya dengan digital media pula para calon pemimpin dapat berkomunikasi dengan Anda kapanpun, dan dimanapun, tanpa harus menunggu Anda menyalakan televisi, mendengarkan radio, atau membaca koran.

Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat luas dengan jumlah populasi besar. Akses internet yang semakin cepat pertumbuhannya, ditambah lagi dengan kesadaran masyarakat bahwa internet memberikan efisiensi, dan efektifitas berkomunikasi, bekerja, berbisnis dan sebagainya membuat digital media menjadi platform yang sangat sesuai bagi partai politik/calon pemimpin untuk berkomunikasi secara luas, terukur, masif dan efisien.

Saya percaya dengan investasi strategi politik di digital media akan menjadi pembeda di Indonesia, baik dari segi awareness hingga influence di bagian preference. Namun semua akan kembali lagi bagaimana calon atau partai tersebut dapat membuat strategi digital political campaign-nya dengan tepat dan efektif.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved