My Article Column zkumparan

PURPOSE, PRIDE and PERFORMANCE (Belajar dari para Ultraman di Ultra-Marathon)

Oleh: Pambudi Sunarsihanto, Vice President, Human Resources, Danone Aqua, Indonesia

Dulunya, Adi adalah seorang eksekutif di perusahaan ternama. Sekarang dia menjadi konsultan di bidang oil and gaz industry. Hari Jumat malam lalu, dia lari ultra-marathon 170 kilometer dari Jakarta ke Bandung. Usia Adi 51 tahun, dan dia mampu menempuh jarak sejauh itu dalam waktu 31 jam. Wow!

Dan ternyata dia tidak sendirian, hari itu dia berlari bersama 2.200 teman-temannya se-almamater, lulusan ITB, dari berbagai jurusan, berbagai angkatan, dan mereka semua berlari dari Jakarta ke Bandung.

Ada yang menempuh jarak 35 km, 20 km, dan 10 km. Mereka ada yang melakukan relay marathon dengan beberapa temannya, tapi ada juga yang seperti Adi,lari seorang diri sejauh 170 km.

Mereka semua lulusan ITB, sebuah perguruan tinggi terbaik di negeri ini. Banyak di antara pelari itu adalah pejabat senior di pemerintah, perusahaan swasta atau di BUMN, bahkan ada seorang Direktur Utama yang ikut berlari. Dan mereka melakukannya untuk menggalang dana, menyumbang para korban natural disaster di Lombok, di Palu dan juga kegiatan amal lainnya, misalnya memberikan beasiswa bagi para mahasiswa tidak mampu.

Pada akhirnya mereka dapat mengumpulkan dana amal yang luar biasa. Mas Adi dan teman-temannya di angkatan 86 saja sudah mengumpulkan Rp 300 juta. Total semua angkatan bisa mengumpulkan lebih dari Rp 3,8 miliar, yang akan disumbangkan untuk kegiatan amal.

Saya sangat kagum kepada mereka, dan extra-ordinary performance yang mereka lakukan. Saya tahu mereka latihan berbulan-bulan dan panitianya pun berkoordinasi berbulan-bulan, mengorbankan waktu, tenaga dan biaya yang tidak sedikit. Padahal ini bukan pekerjaan utama mereka. Jadi mereka sama sekali tidak wajib melakukannya. But they still do it, they still put their extra effor and hardwork. Atau istilah jaman NOW adalah ABCD (Acting Beyond Current Duty).

Saya sedang membayangkan, seandainya semua perusahaan, semua organisasi berhasil membuat semua karyawannya melakukan ABCD (acting beyond current duty), dan semuanya berjuang, berusaha dan bekerja keras semaksimal mungkin dengan extra effort, pasti organisasi atau perusahaan itu akan mencapai kinerja yang extra ordinary.

Okay, mari kita belajar dari para Ultaman yang berlari Ultra-Marathon sejauh 170 km itu.

Saya memperhatikan ada tiga hal yang mereka benar-benar tekankan pada saat mereka melakukan Marathon ini:

Mari kita bahas satu persatu.

Para alumni ITB ini berlari dari Jakarta ke Bandung dengan Purpose yang jelas:

⁃ Get Healthy Body

⁃ Get the Charity

⁃ Get the Network

Mereka semua berlari agar mendapatkan badan yang sehat, menggalang dana amal untuk sesama, dan memperkuat networking sesama alumni. Purpose-nya jelas!

Banyak organisasi yang sibuk mencapai tujuan dan memeras tenaga karyawannya untuk mencapai KPI kuarter tahun ini. Sementara itu di sisi lain mereka tak jelas tentang apa yang ingin dicapai secara jangka panjang.

Mereka tak jelas, apa purpose dari organisasi itu. Dan kalau top leader-nya tidak jelas, apalagi para karyawannya. Dan kalau tujuannya pun gak jelas, jangan heran kalau semuanya akan tersesat.

Simon Sinek, seorang guru manajemen ternama, dan salah satu pembicara TED Talk yang paling terkenal menyampaikan pandangannya dengan sederhana, ”Start with WHY! Only after that your define the WHAT and the HOW!”

Sama, dalam organisasi anda, purpose-nya harus jelas, semua orang harus mengerti, agar mereka bisa bekerja keras untuk PURPOSE yang sama!

Organisasi yang hebat harus membangun kebanggan yang tinggi. Para alumni ITB dalam cerita di atas sangat bangga dengan “Ganesha” yang menjadi identitas mereka. Makanya mereka pun rela mengorbankan waktu, energi dan fokus mereka untuk mencapai tujuan bersama.

Pertanyaan untuk tim anda, organisasi anda atau perusahaan anda, “Are they proud to be part of your team?” Apakah mereka bangga menjadi bagian dari tim anda? Apa yang bisa anda lakukan untuk membangun kebanggaan mereka terhadap organisasi anda?

Tentu saja anda tidak usah meniru ITB, atau Google atau Apple. Karena pride itu dibangun berdasarkan your own inner strength. Find your own strength, and build the pride of your team.

Kalau anda sudah menrumuskan purpose dan membangun pride (kebanggaan), langkah anda untuk mencapai extra-ordinary performance akan menjadi lebih mudah. Kenapa?

Kita tahu semua bahwa mencapai performance yang konsisten untuk jangka panjang itu susah. Karena perjalanan panjang itu akan mencapai banyak hambatan dan tantangan. Dan itu akan membuat motivasi tim kita turun. Meningkatkan motivasi tentu saja sulit tanpa purpose yang jelas dan pride yang tinggi. Dengan purpose dan pride mereka akan tegar, keukeuh, persistence dan perserverance menghadapi dan menyelesaikan semua masalah dan tantangan yang mereka hadapi.

Apakah waktu mas Adi berlari 170 km tanpa hambatan? Tentu saja Mas Adi kepanasan, terkena asap mobil dan polusi yang kotor, kehujanan, kedinginan, kelelahan, kecapekan selama 31 jam! Apakah mas Adi terpikir untuk berhenti? Pasti! Tetapi kenapa mas Adi terus menerus berlari? Karena Purpose yang jelas dan Pride yang tinggi.

Banyak leader menghadapi masalah performance dan kebingungan bagaimana memotivasi anak buahnya. Mereka lalu berusaha mendesain ulang reward dan incentive-nya. Mungkin itu akan membantu untuk jangka pendek, tetapi akan sulit untuk berhasil di jangka panjang.

Define first your purpose, build their pride and this will help you to deliver extra-ordinary performance!

Jadi ingat ya, kalau anda ingin tim anda, organisasi anda atau perusahaan anda, mencapai extra-ordinary performance, coba perhatikan tiga hal di bawah ini:

Terima kasih kepada mas Adi dan para Ultra-Marathoner ITB, yang telah memberikan pelajaran berharga, yang bekerja keras untuk berbagi demi sesama.

You are the real inspiring leaders!

swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved