Agung Samadi berkarier di M-Tech sejak tahun 2004. Dirinya dan 4 orang lainnya mengawali M-Tech sejak awal untuk menawarkan security di bidang IT. Menurut Agung, sejak tahun 2004 hingga sekarang pertumbuhan revenue M-Tech mencapai 20% sampai 30%. Dia berharap akan ada tantangan baru untuk dapat lebih meningkatkan kinerjanya. Berikut pemaparan Agung tentang bagaimana perjalanan kariernya di M-Tech kepada reporter SWA Online, Dadi A.Salim:

Bagaimana perjalanan karier Anda sejak awal hingga menjadi Country Manager M-Tech?

Dulu saya juga di perusahaan distributor di PT Datamation, sekarang jadi Avnet. Sejak dibeli oleh Avnet, saya bertahan selama tiga tahun. Setelah itu saya pindah ke M-Tech. Saya awal di M-Tech itu mulai dari posisi sales chanel manager, kemudian pindah posisi ke product manager. Setelah setahun di posisi itu, mulai tahun 2006 saya jadi country manager sampai sekarang.

Apa strategi Anda untuk memasarkan produk? Apa pula keunikannya bila dibandingkan dengan perusahaan lainya?

Kami ini kan bentuknya value added distributor. Jadi kami bukan hanya menawarkan barang saja, tapi juga menawarkan jasa untuk services, maintenance, dan kami juga punya tenaga engeneer untuk bisa menunjang kabutuhan klien kami.

Tentu kami punya keunikan tersendiri, kalau distributor yang lain kan fungsinya untuk mendistribus barang. Ada orang yang beli terus mereka kirim barangnnya tapi tanpa ada support jasa, dan biasanya yang melakukan support itu adalah system integrator. Kalau di M-Tech keunikannya adalah kami selain menyediakan barang juga menyediakan support, kami ada maintanance dan bisa deliver kontrak maintanance untuk klient kami. Kami punya engeneer dan engeneer kami juga sudah bersertifikat. Kalau yang lain kan biasanya hanya main di barang saja, jadi klient beli berapa, mereka hanya jual saja. Jadi itu bedanya M-Tech dengan yang lain.

Sekarang sudah ada berapa klien yang ditangani oleh M-Tech? Ada berapa sektor yang ditangani oleh M-Tech?

Kalau dari sisi sistem integrator, kami pertahunnya ada antara sekitar 150 sampai 200 partner. Kalau end user ada banyak sekali karena kami sitemnya kan berlapis, jadi dari distributor ke sistem integrator lalu baru ke end user. Jadi kami memang tidak melakukan pelacakan data untuk end user. Karena klien kami yang sebenarnya itu adalah sistem integrator tadi yang merupakan partner kami.

Kalau bicara sektor kami ada banyak, mulai dari telekomunikasi, pemerintahan, banking, termasuk financial services, kemudian ada perusahaan-perusahaan oil and gas, yang pasti ada banyak sekali.

Dengan adanya pemerintahan baru di Indonesia, bagaimana target Anda ke depan?

Kami di M-Tech cukup optimis dengan adanya pemerintahan baru ini. Karena gebarakan yang dilakukan pemerintah sekarang ini menggunakan elektronik. Diharapkan dari situ momentumnya dijaga dan pasti ini akan ada multiplier effect di bidang IT ini. Kami harapkan ke depannya, paling tidak lima tahun ke depan ini industri IT berkembang sangat pesat. Kenapa saya optimis, karena saya lihat ada e-government, e-blusukan, dan lain sebagainya.

Bagai mana Anda mengawali karier di M-Tech? Dan bagaimana perkembangannya?

Kalau M-Tech itu sebenarnya berdiri di Singapura tahun 2002, lalu mereka buka di Indonesia. Saya di M-Tech Indonesia itu kan dari awal sekali. Jadi saya mulai dari nol, awalnya kami hanya tiga atau empat orang. Kami jadi bagi tugas, ada yang pegang untuk channel, ada yang pegang produk dan ada yang pegang technical. Kami mulai tahun 2004 itu memang dari awal dengan kantor yang sangat kecil dan sekarang perusahaan kami punya lebih dari 50 orang.

Kami mengalami pertumbuhan itu rata-rata pertahun 20% sampai 30% dari sisi revenuenya. Kami memang diminta oleh manajemen untuk tumbuh di angka tersebut. Karena parent company kami di Singapura kan terdaftar di bursa Singapore Exchange, jadi revenue dari tahun ke tahun bahkan per kuartal sangat penting.

Setelah sekarang jadi country manager, apa target karier Anda berikutnya?

Kalau untuk saat ini saya masih belum tahu, tapi kalau jangka panjang ke depan secara pribadi mengharapkan ada tantangan baru yang lebih besar dalam pekerjaan saya. Tantangan itu bisa saja dari M-Tech sendiri atau dari luar yang bisa memacu saya berkarir dan membesarkan M-Tech. (EVA)