Profile Youngster Inc. Entrepreneur

Ambisi Darius Membangun Kerajaan Bisnis

Ambisi Darius Membangun Kerajaan Bisnis

photoDarius Sinathrya tak asing lagi di dunia entertaintment. Wajahnya kerap menghiasi layar kaca sebagai seorang pembawa acara olahraga. Tetapi, mungkin banyak yang tidak tahu bahwa dia juga piawai mengelola bisnis.

Ditemui di sela kegiatan P&G beberapa waktu lalu, Brand Ambassador Head & Shoulders ini berbagi cerita mengenai bisnis yang dijalankannya termasuk kegagalan dalam bisnis yang pernah dialaminya. Seperti apa bisnis yang dikelolanya? apa pelajaran yang pernah dia peroleh saat mengalami kegagalan?Berikut nukilan wawancara reporter SWA Online Rif’atul Mahmudah dengan Darius.

Bisa diceritakan bagaimana awal memulai bisnis?

Saya memulai bisnis pertama kali dengan membuat production house (PH) untuk program televisi tetapi kurang berjalan bagus dan tidak terlalu aktif karena akhirnya kami pakai ketika butuh untuk keperluan syuting. Kedua, saya membuka event organizer (EO) yang masih berjalan sampai sekarang dan prospeknya baik. Padahal EO ini awalnya bukan fokus utama, sebagai supporting saja ketika saya membuka lapangan futsal di SCBD yang saat itu besar sekali, ada tujuh lapangan futsal dan empat lapangan badminton.

Jadi, awalnya EO ini terkesampingkan dan hanya untuk menjalankan event di sana saja. Tetapi saat ini lapangan futsalnya sudah tutup, dari tahun lalu. Jadi kemudian fokus ke EO. Salah satu event yang kami jalani adalah futsal nasional terbesar di Indonesia. Ada di delapan kota, untuk SMA, perguruan tinggi dan umum.

Jadi lebih ke kegiatan olahraga ya?

Musik dan olah raga sih. Kami menangani beberapa event band-band besar juga. Dua tahun lalu saya mulai di musik juga. Bikin label dan studio musik. Namanya Rumah Musik Indonesia. Kalau EO dan lapangan futsalnya, Catalogna Sportindo.

Dengar kabar, Anda bisnis resto steak juga?

Kalau steak mulai dari tahun 2011, namanya Meet The Beaf. Bersebelas ownernya, teman-teman HIPMI Jaya. Awalnya iseng. Kebetulan steak lagi naik daun. Tahun lalu kami buka di Cikajang, yang di Fatmawati tutup.

Apa yang membuat semangat untuk terjun ke bisnis?

Karena saya masih muda dan selalu ingin coba hal baru, belajar hal baru. Ini yang memotivasi untuk mencoba. Tentunya sesuai dengan kemampuan dan apa yang bisa dikuasai. Kalau PH karena memang basic-nya di entertainment. Tetapi ternyata tidak semudah itu. Akhirnya ke EO. Ternyata cocok di sana. Kalau restoran, karena bersebelas itu aja.

Darius Utama

Masih bersebelas? Bagaimana pembagiannya?

Masih. Tetapi saya tidak terlalu ikut menangani operasional. Kalau EO, saya handle sendiri.

Investasinya berapa?

Lumayan besar. Kami tidak pernah sebut angka keluar. Itu internal aja. Hehe.

Bagaimana Anda mengatur kesibukan, membagi antara pekerjaan di dunia entertainment dan bisnis?

Kalau bisnis kan ada staff yang sudah dipercaya. Kami sudah jalan bersama. Jadi saya lebih banyak sebagai concept builder, sampai masuk ke detil produksi dan meeting dengan klien. Pelaksanaan biasanya saya lepas tetapi tetap saya supervisi.

Ke depan akan dikembangkan seperti apa?

Ke depan tentu kami ingin lebih kontinu lagi dalam menggelar event. Kalau event futsal itu dalam setahun kami kerjakan sepuluh bulan. Kami ingin bisa sepuluh kota penyelenggaraan dari yang sekarang delapan. Lebih luas lagi cakupannya. Kalau bisa event lain di bidang musik dan olahraga juga kami bisa menyelenggarakan. Diferensiasi produknya lah.

Kalau restoran dengan teman-teman kami berharap bisa buka franchise, tetapi masih panjang jalannya untuk kesana karena belum lama juga bisnis ini.

Kalau untuk label, yang pasti akan ada banyak program yang dalam waktu dekat ini akan kami jalankan.

Dalam satu tahun, berapa event yang dijalankan? Dimana saja?

Futsal tadi itu satu acara di delapan kota. Kalau tahun lalu, kami handle delapan event. Tujuh puluh persen event besar dan tiga puluh persen event kecil dan menengah. Daerahnya mulai di Jabodetabek dan untuk luar kota di Surabaya, Medan, Makassar, Banjarmasin, Bali, Semarang.

Tadi sempat diceritakan pernah mengalami semacam kegagalan. Apa pelajaran yang bisa diambil?

Ketika orang berbisnis pasti ada risiko yang besar. Perhitungan sematang apapun biasanya pasti ada juga faktor X yang akhirnya membuat perhitungannya meleset. Makanya, survei sebelum memulai bisnis itu sangat penting. Tes market juga penting. Pilih lokasi yang strategis pun penting.

Ketika sudah terjun, kita harus yakin bahwa apapun yang ada di depan kita hadapi. Kalau tidak kuat mental, ya bisnisnya tidak akan jalan. Dulu, saya di awal membuat PH mungkin tidak kuat mental. Program sudah dibuat tetapi menawarkan ke televisi itu ternyata tidak mudah. Akhirnya saya menyerah. Ketika di EO ini, saya sudah belajar dari pengalaman sebelumnya dan akhirnya berjalan baik sampai kemudian membuka lapangan futsal. Di situ saya juga dapat banyak pelajaran, running empat tahun dan kemudian selesai karena sewa habis, kami belum dapat tempat yang sama bisa gantikan.

Selalu ada hal-hal baru yang akan kita temui dalam perjalanan bisnis dan sangat penting untuk melakukan inovasi untuk mencari solusi dalam menghadapi masalah-masalah yang ada dan juga inovasi untuk mengembangkan usahanya. Kemudian juga promosi, refreshment lagi untuk pasar yang ada.

Saat ini ada berapa banyak SDM di bisnis EO Anda?

Kalau tim inti tiga orang. Tim pelaksana, di bawah tim inti ada sekitar 5-10 orang tergantung skala event-nya juga. Jumlah tersebut yang biasa kami hired. Saya lebih ke konsep, yang satu lebih ke persiapan proposal termasuk layout dan sebagainya, yang satu lagi lebih ke masalah keuangan.

Ada strategi untuk mengelola tim?

Saya selalu tekankan ke teman-teman untuk selalui komunikasi dan koordinasi. Sebuah event itu kan berhubungan dengan banyak hal. Ketika ada masalah muncul dan tidak ada komunikasi yang baik, maka masalahnya bisa jadi besar. Masalah yang besar bisa jadi kecil justru dengan komunikasi dan koordinasi yang baik. Itu sih kuncinya. Selain itu trust, kepercayaan dan menjaga kepercayaan. Karena ini kan berhubungan dengan produksi, kita harus bertanggung jawab kepada klien. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved