Profile Entrepreneur

Anggayasti Trikanti, Sosok di Balik Aquatic Baby

Nama Aquatic Baby mulai ramai menjadi perbincangan kaum ibu muda. Kursus renang khusus bayi dan balita itu tengah diganderungi lantaran tak sedikit artis-artis beken di Tanah Air memamerkan keimutan anak-anak mereka ketika sedang latihan berenang.

Sejumlah nama seperti Chelsea Olivia, Andiensyah, Ricky Harun misalnya pernah memajang foto gemas bayi dan balita mungil mereka ketika sedang menyelam pada sebuah postingan foto di Instagram. Sontak foto tersebut langsung disukai oleh banyak netizen dan memunculkan komentar bernada positif, sekaligus meminta rekomendasi di mana kursus tersebut dilakukan.

Maka itu jangan heran,jika untuk mendaftar di Aquatic Baby saja, para ibu muda harus bersabar. Daftar tunggu mereka sangat panjang, lantaran berlimpah ruahnya peminat kursus tersebut. Putri, ibu muda dengan satu anak misalnya, sudah mendaftarkan anaknya ketika berumur 9 bulan. “Sampai anak saya 1,5 tahun juga belum ada follow-up dipanggil-panggil,” ujarnya bercerita sulitnya untuk mendapatkan kelas di Aquatic Baby.

Ya, di balik buah bibir eksistensi Aquatic Baby, ada sosok Anggayasti Trikanti yang tidak lain merupakan founder atau pendiri Aquatic Baby. Meskipun kepamoran Aquatic Baby baru terasa belakangan tahun terakhir, namun sebenarnnya bisnis tersebut telah ia besut sejak tahun 2013. Kepada SWA Online, ia bercerita bahwa perjalanan dirinya untuk memiliki usaha kelas renang bayi bermula dari mengikutsertakan anaknya di kelas renang bayi di kota London, pada tahun 2011.

Angga yang saat itu sedang ikut suami di Inggris, merasa sangat tertarik dengan konsep aktifitas renang untuk bayi karena bagi dia, aktivitas tersebut sangat berguna bagi perkembangan anak. “Setelah mengikuti kelas renang bayi tersebut, saya memutuskan untuk mengikuti pendidikan sertifikasi instruktur,” ujarnya bercerita awal mula ia terjun menjadi pengajar kelas renang khusus bayi dan balita.

Pada tahun 2013, ketika kembali ke Indonesia, ia lantas memutuskan untuk membuka usaha ini dengan menggunakan kolam renang di sebuah rumah pribadi. Ia berusaha untuk menerapkan konsep aquatic baby seperti yang ia pelajari dan terapkan semasa di Inggris. “Menggunakan kurikulum terstruktur yang saya pelajari di Inggris,” kata dia.

Awalnya, ia mengatakan, tak banyak orang yang tahu dengan bisnis yang ia jalani. Ia hanya mengandalkan hanya teman, kerabat dan saudara dekat saja untuk mempromosikan Aquatic Baby ini. “Kelas pertama kami itu pada September 2013, dengan peserta 30 pasang orang tua dan anak,” cerita dia.

Namun booming media sosial, seperti Instagram, Facebook dan lain-lain, menjadi berkah tersendiri bagi Angga. Semakin banyak orang tua yang mengenal tertarik bergabung berkat cerita, foto dan video aktifitas di kelas Aquatic Baby yang diunggah di media sosial atau disebarkan oleh para orang tua. “Sejak itu jumlah peminat terus meningkat,” kenang dia.

Lambat laut dengan banyaknya peminat yang berdatangan, Angga bercerita mulai kewalahan jika harus mengajar sendiri. Ia bahkan harus membuka daftar tunggu saking banyaknya peminat. “Pada awal tahun 2016, saya akhirnya memutuskan untuk melakukan pelatihan instruktur ke salah satu orang tua peserta kelas renang kami yang sangat tertarik untuk menjadi instruktur,” cerita dia. Setelah program pelatihan selesai, dengan begitu makin banyak kelas-kelas. “Saat ini Aquatic Baby memiliki peserta sejumlah 160 pasang orang tua dan anak di 2 lokasi dengan 3 instruktur,” kata dia.

Mantan auditor di PricewaterhouseCooper ini mengatakan tantangan terbesar dari bisnis kelas renang bayi dan balita ini ialah tentang bagaimana menjaga kualitas dan memperhatikan keselamatan di mana pun Aquatic Baby beroperasi. Ia harus memastikan bahwa instruktur yang ada sudah sesuai dengan standar kualitas dirinya. “Pelatihan instruktur memakan waktu setidaknya 3 bulan,” ungkapnya.

Setalah dilatih pribadi oleh dirinya, sang calon instruktur, ia ceritakan juga harus mengikuti pelatihan lanjutan di luar negeri. “Sehingga untuk menambah kapasitas kelas dan menjaga kualitas instruktur membutuhkan waktu cukup panjang,” jelas wanita berambut panjang ini.

Tercatat sudah ada sekitar 300 lebih anak yang telah belajar di Aquatic Baby sejak tahun 2013. Ke depan ia ingin membuat Aquatic Baby membuka lebih banyak kelas dan juga cabang-cabang. “Selain itu kami juga memiliki visi untuk mengembangkan program pengajaran renang selain kelas renang bayi, seperti kelas renang untuk ibu hamil,” dia menegaskan.

Profil

Nama: Anggayasti Trikanti Pendidikan: S1 – Sarjana Ekonomi Akuntansi, Universitas Indonesia (1996-2000) S2 – MBA, Oxford Brookes University, Inggris (2004-2005) Karir sebelum berbisnis Aquatic Baby: Auditor di PricewaterhouseCoopers, Indonesia (2000-2003) Compliance Manager di Citibank, Indonesia (2006-2010) Instruktur renang bayi di Aquatots, Inggris (2012)

Editor : Eva Martha Rahayu

www.Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved