Memang tidak mudah bagi seorang wanita, menjalani dua peran sekaligus. Sebagai seorang ibu dari buah hati tercinta sekaligus pimpinan utama beberapa perusahaan. Itu juga yang kini dialami Anne Patricia Sutanto, Vice President Director PT Pan Brothers. Ia punya segudang kesibukan karena juga menjabat sebagai President Director PT Plymilindo Perdana, PT Indo Veneer Utama, dan PT Pancaprima Eka Brothers; Director di PT Homeware International Indonesia, PT Nine Square Indonesia, dan PT Central Energy Pratama; Commissioner di PT Anugerah Perkasa Semesta; serta President Commissioner di PT Bumi Teknokultura Unggul, PT Andira Agro, dan PT Metaepsi.

Hebatnya lagi, ia tetap menjaga keluarganya tetap harmonis dengan Edmond Setiadarma. Ibu dari Emilio Setiadarma (17) dan Elena Setiadarma (15) sangat mencintai Indonesia dan bersedia melakukan apa saja untuk mendedikasikan diri kepada negara ini.

“Memang tidak mudah menjalaninya. Saya sudah bekerja sebelum saya menikah. Dari awal, dedikasi saya adalah ingin berkarier. Saya sudah berkomitmen dengan suami jika sudah menikah saya ingin tetap bekerja, dan suami saya setuju asal ada quality time dengan keluarga. Yang ditekankan disini adalah quality, bukan quantity memang banyak yang bilang gimana bisa punya quality tapi tidak punya quantity. Tapi menurut saya pekerjaan adalah anak juga. Anaknya banyak karena perusahannya besar dan ada lebih dari satu orang di dalamnya. Bisa dibilang hobi saya adalah bekerja,” katanya.

Menurut wanita kelahiran Solo ini, kuncinya adalah pintar membagi waktu. Kewajiban sebagai ibu rumah tangga sekaligus wanita karier juga harus dilaksanakan beriringan. Jika mampu menjalani dengan hati senang, semua kegiatan yang dilakukan tidak terlihat berat. Stres memang kadangkala menyelinap di balik setiap episode kehidupan dan karier.

Anne Patricia Sutanto, Vice President Director di PT Pan Brothers

Namun, ia mengaku memiliki strategi jitu untuk meredamnya. “”Stres itu bisa di-manage. Dengan adanya stress, kita jadi memiliki daya juang yang lebih tinggi dan passion. Mengatur prioritas juga penting. Di usia saya yang sekarang, saya dahulukan yang penting. 70% hal yang penting harus menjadi prioritas. Hal yang urgent, saya minta orang kepercayaan saya untuk mendelegasikannya,” katanya.

Hal serupa juga diterapkan wanita kelahiran 28 Oktober 1972 ini di rumah tangga yang tak pernah sepi dari permasalahan. Meski begitu, ia tetap melakukan monitoring sehingga pemecahan masalahnya bisa berlangsung bagus. Ia juga memiliki pegangan paling kuat saat menghadapi cobaan, yakni Tuhan YME. “Saya percaya dengan rencana Tuhan. Saya selalu menganggap kesulitan yang diberikan oleh Tuhan bukan sebuah cobaan. Tuhan telah menyiapkan jalan keluarnya. Tinggal kita yang berjuang untuk mencari jalan keluarnya,” katanya.

Satu hal yang sangat disyukuri Anne adalah sang suami tercinta yang mendukung penuh perjalanan kariernya. Anee bertemu dengan pujuaan hatinya di SMA Santa Theresia Menteng. Mereka kemudian menikah pada 1 September 1996 dan kini telah dikaruniai dua orang anak. (Reportase: Maria Hudaibyah Azzahra)