Profile

Arne, Memelopori Bisnis Jasa Negosiasi Utang Kartu Kredit

Arne, Memelopori Bisnis Jasa Negosiasi Utang Kartu Kredit

Salah satu perkantoran di area Jakarta tiba-tiba dihebohkan dengan seorang penelepon yang marah-marah dan menghubungi hampir semua telepon ekstensi di kantor tersebut. Tanpa ba bi bu, alias basa basi, pria di ujung sana langsung membentak tanpa peduli dengan siapa ia bicara. Usut punya usut sang penelepon adalah debt collector atau penagih utang yang mewakili salah satu bank. Sontak, kejadian itu, membuat si pengutang, sebut saja Maria namanya, jadi bahan pergunjingan satu isi kantor, sepanjang jam istirahat makan siang. Kejadian tersebut memang bukan kejadian baru. Memang ada-ada saja cara yang dilakukan debt collector untuk menagih utang, dari mulai cara-cara halus,cara kasar, hingga intimidasi dan mempermalukan si pengutang.

Di tengah makin maraknya pertumbuhan kartu kredit, seorang pria berkebangsaan Jerman, Arne Hartmann menginisiasi terbentuknya start-up di bidang jasa negosiasi utang kartu kredit dan KTA di bawah PT Amalan Internasional. Ia merupakan sosok yang telah berpengalaman sebagai investor di General Atlantic dan Merrill Lynch Global Private Equity, selama lebih dari 10 tahun dan telah menginvestasikan dana tak kurang dari 3.5 miliar dollar. “Sudah saatnya sekarang saya menjalankan perusahaan sendiri, tidak hanya duduk dan berinvestasi,” ungkapnya.

Singkatnya, Amalan, akan melakukan negosiasi dengan bank berdasarkan surat kuasa yang diberikan kastemer. Begitu hasil negosiasi telah dihasilkan, kastemer memilliki kuasa baik untuk menyetujui atau tidak menyetujuinya. “Di Amalan kami membantu restrukturisasi utang, bukan membantu melunasi utang, sebab bagaimanapun juga utang yang sudah dimiliki seseorang sudah menjadi tanggung jawab untuk dilunasi,” ujarnya.

20161121_130512

Kehadiran Amalan, ia ceritakan untuk membantu seluruh proses negosiasi yang seharusnya dilakukan oleh nasabah. Jasa seperti ini tawarankan, karena biasanya banyak nasabah tidak paham proses yang harus dilalui, dan tidak mengerti trik cara bernegosiasi dengan bank. “Kami merupakan perusahaan Asia pertama yang telah terakreditasi dalam membantu menyelesaikan masalah utang oleh IAPDA (sebuah asosiasi perusahaan jasa penyelesaian utang bertaraf internasional),” ungkapnya.

Berbeda dengan profesi pengacara kartu kredit, yang sudah sering muncul di iklan-iklan surat kabar, dan menawarkan jasa negosiasi atau pemutihan kartu kredit, Arne berujar bahwa Amalan, Tidak meminta biaya layanan di muka, melainkan pembayaran dilakukan setelah hasil negosiasi keluar, dan disepakati baik oleh nasabah dan bank. Jika ada biaya deposit yang di minta di muka, ia memastikan biaya tersebut dapat dikembalikan jika tidak ada hasil negosiasi dalam jangka waktu yang ditentukan. “Jadi kami benar-benar tidak memungut biaya, jika negosiasi yang kami lakukan dengan pihak bank tidak berhasil,” ungkapnya.

Secara umum terdapat tiga manfaat negosiasi yang bisa dirasakan oleh nasabah. Pertama, potongan, lalu kedua, cicilan tetap per bulan, dan terakhir gabungan antara potongan dan cicilan. Adapun besaran potongan tergantung keputusan pihak bank serta kondisi akun pengutang. Amalan, akan mengusahakan besarnya potongan semaksimal mungkin, lantaran biaya layanan Amalan, juga mempertimbangkan besarnya potongan yang diterima. “Semakin besar potongan yang berhasil kami dapatkan maka semakin besar presentase biaya layanannya,” ungkapnya.

Sejauh ini, Arne mengungkapkan, Amalan hanya menangani kasus utang kartu kredit dan KTA (kredit tanpa agunan) saja, tidak memfasilitasi negosiasi pinjaman dengan renternir atau pun perorangan. Meskipun penetrasi kartu kredit di Indonesia masih kecil, Ia mengemukakan banyak penduduk Indonesia yang punya masalah dalam pelunasan kartu kredit. “Dalam setahun sejak beroperasi, per bulannya ada 4000 inquiry yang masuk ke Amalan,” ungkapnya.

Kebanyakan mereka ia ceritakan, sebenarnya punya itikad baik untuk melunasi. Namun masih punya kendala-kendala melunasi KTA dan kartu kreditnya, seperti ada PHK, ada keluarga yang sakit, atau kejadian-kejadian di luar kontrol seperti ditipu rekan bisnis, musibah ataupun lain hal.“Kami pernah mencapai rekor bisa memberikan diskon hingga 70%,” ujarnya. Pihak bank, menurut dia, sangat welcome dengan kehadiran Amalan. “Bank-bank senang dengan kami, karena kami mengatasi masalah debt issue mereka.”

Nama: Arne Hartmann Karir: (sekarang) CEO & Founder PT Amalan Internasional (sekarang) Investor & Board Member, Investor & Board Member (2004-2104) Vice President General Atlantic (2002-2004) Merrill Lynch Global Private Equity Pendidikan Stanford Graduate School of Business, M.Sc., General Management European Master in Management (M.Sc.) Universität Bayreuth, Vordiplom, Business & Economics


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved