Mencari pekerjaan yang sesuai dengan keinginan kita saat ini gampang-gampang susah. Namun di era digital, mencari informasi lowongan pekerjaan menjadi lebih mudah dengan adanya situs pencari kerja. Banyak sekali aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan update terbaru mengenai lowongan pekerjaan.

Salah satu situs pencari kerja pertama di Indonesia, yakni Karir.com. Meskipun telah berdiri sejak tahun 1999, pamornya tak kalah bersaing dengan situs-situs pencari kerja asal luar negeri. Akan tetapi, sejak diakusisi oleh Emtek Group di akhir tahun 2014, Karir.com telah banyak melakukan pembenahan diri.

CEO Karir.com, Dino Martin

Kini, jika kita membuka situs Karir.com, sudah banyak fitur-fitur yang lebih modern . Hal itu tidak terlepas dari kepemimpinan Dino Martin selaku CEO dari perusahaan pencari kerja tersebut. Lima tahun terakhir Dino menggeluti dunia rekrutmen dengan mendirikan BRecruit Indonesia. Saat ini, BRecruit Indonesia menjadi salah satu selection companies terbaik di Indonesia.

Mantan Vice President, Sales & Marketing BMW ini, mengakui telah menemukan passion-nya di bidang Sumber Daya Manusia (SDM). Walaupun sebelumnya kuat di bidang business development, finance, dan sales & marketing, namun ia terus menggali ilmu tersebut melalui buku. Ttak jarang juga melakukan diskusi dengan para direktur human resources dari berbagai perusahaan.

Pengalaman kerja Dino membawa Karir.com sebagai platform yang memberikan solusi total untuk keperluan rekrutmen dan sumber daya manusia bagi perusahaan. Menurutnya, situs pencari kerja merupakan aset bangsa yang dapat membantu Indonesia menjadi kekuatan ekonomi dunia.

“Saya melihat portal tenaga kerja di Indonesia yang besar bukan punya orang Indonesia. Ini tantangan, karena, harus ada orang Indonesia yang punya portal tenaga kerja agar bisa memajukan dunia human resourse di Indonesia,” tegasnya.

Langkah pertama yang diambil pria berumur 41 tahun itu yakni membenahi manajemen. Salah satunya dengan membuat fitur salary benchmark yang merupakan sebuah instrumen pengukuran standar remunerasi bagi pekerja profesional. Program yang dikembangkan tidak hanya itu saja, namun skill para pelamar juga perlu ditingkatkan, salah satunya bahasa.

Di era globalisasi, bahasa Inggris merupakan modal utama yang harus dimiliki oleh pekerja saat ini. Berdasarkan latar belakang tersebut, di tahun 2015, ia kembali meluncurkan fitur untuk mengecek validitas bahasa Inggris seseorang dengan menggaet English First (EF).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Karir.com ingin memberikan talenta terbaik lulusan universitas terkemuka di Indonesia kepada perusahaan-perusahaan. Salah satunya melalui program MT Academy yang menyasar generasi Z, nantinya para kandidat harus melalui berbagai persayaratan, seperti IPK di atas 3,25 dari universitas terkemuka, mengikuti online assessment EFSET (Standard English Test) dan Aptitude, mengikuti wawancara dan Focus Group Discussion, serta terakhir mengikuti case study test (untuk bidang Marketing, Sales dan Finance).

Diakuinya, walaupun harus mengunjungi universitas terkemuka di Indonesia secara langsung dan melakukan tes yang bagi para kandidat dalam kurun waktu yang cukup lama, seleksi yang dilakukan cukup ketat. Bayangkan saja dari peserta yang berjumlah hingga 500 orang, hanya 30 orang yang lulus sesuai kriteria.

Menurutnya, hal terpenting lainnya dalam membesarkan Karir.com yakni menjaga kualitas database dan lengkap dari entry level dan middle level. Dengan gebrakan-gebrakan yang dilakukannya, dalam waktu dua tahun Karir.com tumbuh dengan pesat. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan jumlah database yang signifikan. Buktinya, di tangan Dino dalam kurun waktu hanya setahun database yang dimilikinya bertambah hingga 500 ribu yang sebelumnya dari tahun 1999 hingga 2014 hanya memiliki 1 juta database.

Tidak hanya itu, keberhasilannya juga bisa dilihat dari page view karir.com yang sebelumnya hanya 800.000. Tapi, kurang lebih satu tahun mengelola, ia berhasil mencapai page view 4,5 juta. Ke depannya, ia berharap Karir.com menjadi portal nomor satu di Indonesia , bukan dalam hal revenue, tetapi juga menjadi nomor satu yang menyediakan data yang paling akurat, paling valid, tidak hanya kepada perusahaan tapi kepada bangsa. (EVA)