Profile Editor's Choice

Bari Setiadi, Jagonya Customized Design Interior Bus

Oleh Admin
Bari Setiadi, Jagonya Customized Design Interior Bus

Berawal dari jasa modifikasi sistem audio mobil, kini Bari Setiadi lebih dikenal di bidang modifikasi dan desain interior bus. Ia bahkan pernah menggarap desain interior bus kampanye kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009. “Itu adalah salah satu proyek yang bisa dibilang masterpiece saya,” ujar lulusan Teknik Mesin dari Unika Atma Jaya (1995) ini dengan bangga. Keberhasilannya membuat bus kampanye SBY tersebut mendongkrak namanya, sehingga kini ia lebih dikenal sebagai spesialis luxury bus dengan merek Baze, bermarkas di kawasan Kedoya, Jakarta Barat.

Bari SetiadiAlhasil, kini pelanggannya makin luas. Sejumlah perusahaan penyewaan bus seperti TRAC, Imah Leumpang dan Blue Bird, menjadi langganannya. Sebutlah Blue Bird, saat ini sudah empat bus (tipe medium) yang merupakan hasil kerja sama dengannya. Bahkan hingga akhir tahun ini, Baze dan Blue Bird meneken kerja sama untuk menyelesaikan desain interior mewah satu unit bus. Sementara untuk keperluan bisnis eksekutif, pelanggannya yaitu Ceragem, Griya Mlampah, Samba, dan Asuransi Raksa.

Untuk keperluan para politisi dan pejabat pemerintahan, pelanggannya adalah Golkar, Demokrat, Kementerian Hukum dan HAM, dan Pasukan Pengamanan Presiden. Adapun di industri karoseri, Baze bekerja sama dengan Adiputro, Restu Ibu, dan Roda Nada Karya. Di luar itu, tidak sedikit mobil pribadi (seukuran mikrobus) – seperti yang dimiliki Ustaz Yusuf Mansur dan pengacara kondang O.C. Kaligis – yang pernah didandaninya.

Nama pria berusia 40 tahun ini memang sudah sangat familier di kalangan audiophile alias pecinta audio mobil di Tanah Air. Peraih posisi pertama dalam ajang Modification Extreme Car Contest 2004 dan 2005 di Thailand ini merupakan salah satu pakar tata suara kabin mobil, baik untuk kategori Sound Quality maupun Sound Pressure Level.

Menurut Presiden International Auto Sound Challenge Association Indonesia ini, ia menekuni dunia otomotif terutama bidang audio mobil sejak 2000. Lalu, sejak 2005 ia berkenalan dengan dunia audio bus. Saat itu Baze bekerja sama dengan PO Nusantara. “Kerja samanya selama tiga bulan, sampai akhirnya saya bisa membuat tata suara dalam bus seperti tata suara bioskop,” ujarnya. Dan, hasil karyanya itu dipamerkan di Gaikindo Motor Show pada tahun yang sama.

Pada 2006, skala bisnis pria kelahiran Jakarta 26 September 1972 ini semakin besar, karena Baze melayani modifikasi seluruh desain interior bus. Awalnya, seorang pemilik bus Mercedes-Benz memintanya untuk mengubah nuansa kabin bus besar menjadi beberapa ruangan yang terintegrasi secara natural, mirip di dalam rumah atau bangunan. “Kami mengerjakan semua yang berkaitan dengan interior bus, mulai dari kursi, audio, lampu. Saya juga terlibat dalam pemilihan unsur estetika interior bus. Intinya, semua yang diminta klien,” kata pria yang pernah tinggal di Amerika Serikat dan biasa melihat karavan ini. Setelah proyek pertama itu, reputasinya sebagai orang yang dapat mengerjakan modifikasi interior bus meluas. Klien lain pun berdatangan seperti Agramas, Rosalia Indah, dan New Liman. Menurutnya, industri karoseri secara umum tidak mau menangani keinginan pemilik bus yang khusus (customized). Karena alasan ini, maka pekerjaan yang bersifat customized design menjadi lahan empuk baginya.

interior busBari mengklaim, saat ini kemampuan Baze menangani order baru 2-3 bus sebulan. Adapun tipe ukuran bus yang digarap mulai dari bus kecil, medium dan besar. “Kapasitas workshop saya belum bisa menampung lebih dari jumlah itu,” ujarnya terus terang. Jika ia mengerjakan dari nol, untuk bus ukuran kecil biayanya berkisar Rp 400-500 juta, ukuran medium sekitar Rp 800 juta, dan ukuran besar Rp1,5-1,6 miliar (sudah termasuk busnya). “Terkadang saya hanya merenovasi,” kata pria yang mempekerjakan sekitar 20 karyawan ini.

Untuk mempromosikan usahanya ia mengaku menggunakan jaringan industri karoseri, karena pesanan custom bus akan datang ke karoseri lebih dulu. Baru setelah itu pihak karoseri menghubunginya. “Saya bekerja sama dengan hampir semua pemain karoseri,” ujar bapak tiga anak ini.

Di mata Quan Mo, Asisten Manajer Pemasaran PT Adiputro Wirasejati, kelebihan Baze terlihat pada kualitas pemasangan interior yang sangat rapi dan cocok dengan pakem pada karoserinya. Namun, ia menyarankan agar waktu pekerjaannya bisa lebih cepat.

Bari sendiri optimistis, prospek bisnis ini semakin baik. Sebab perkembangan industri otomotif juga makin baik, serta infrastruktur jalan mulai dibenahi dan diperbanyak. Ia sendiri mengaku sekarang Baze sudah di level overload. “Saya harus menambah tenaga kerja, modal, dsb., karena permintaan lebih besar dari apa yang bisa dikerjakan,” katanya. Ia mengaku, akan segera memperluas workshop-nya. “Saya sudah membeli tanah di daerah Gunung Putri (Bogor). Semoga tahun depan workshop baru di sana sudah dapat berfungsi,” katanya semringah.

Yuyun Manopol & Rangga Wiraspati


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved