Profile

Batara Eto Ingin Bawa Banyak Investor ke Indonesia

Batara Eto Ingin Bawa Banyak Investor ke Indonesia

Perusahaan rintisan (startup), Tokopedia, mendadak kondang setelah mendapat suntikan modal US$ 100 juta (Rp 1,2 triliun) dari Softbank Corporation lewat anak perusahaannya, Softbank Internet and media Inc, bersama Sequoia Capital, Oktober 2014 lalu. Itu adalah investasi yang tertinggi dalam sejarah perusahaan internet, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Asia.

Namun, sesungguhnya prestasi Tokopedia sudah terlihat sejak tahun 2011 lalu. Saat mereka mendapatkan suntikan dana sebesar US$ 700 ribu dari CyberAgent Ventures asal Jepang. Tokopedia menjadi portofolio CyberAgent Ventures pertama di Indonesia. CyberAgent sebelumnya telah memiliki sejumlah portofolio di Jepang, Cina, dan Vietnam, serta memiliki kantor cabang di Beijing, Shenzhen dan Ho Chi Minh. CyberAgent Ventures adalah perusahaan investasi yang berbasis di Jepang dan berencana memperluas ekspansi bisnisnya seantero Asia

CyberAgent Ventures juga merupakan perusahaan investasi yang pernah ber-partner dengan Mixi Inc. Di sini mungkin Batara Eto mengambil peran terbesar. Ya, pria kelahiran Medan 27 Juli 1979 ini adalah salah satu Managing Partner East Ventures, yang sebelumnya juga telah berinvestasi di Tokopedia.

“Ada banyak orang Indonesia yang punya hubungan dengan mereka (perusahaan besar), keturunan atau orang Indonesia lain yang tinggal di luar negeri. Banyak perusahaan besar juga turut investasi di sana. Terakhir, kami membawa US$ 100 juta dari Softbank dan Sequoia ke Tokopedia,” katanya.

batara1

Dia menilai kondisi startup di Tanah Air saat ini telah jauh berbeda. Saat pertama kali menanamkan dananya di Indonesia pada tahun 2010 lalu, East Ventures kesulitan menemukan investor asing yang mau turut serta menanamkan modalnya untuk startup IT di Indonesia. Untuk itu, East Ventures tak sekadar menanamkan modalnya, tetapi juga ikut membangun perusahaan sehingga siap mendapatkan pendanaan selanjutnya. Perusahaan investasi asal Jepang itu pun aktif menggelar berbagai event untuk mempromosikan startup Indonesia di kalangan investor asing yang merupakan jaringan perusahaan. “Yang jelas, kami berupaya membangun ekosistem di Indonesia. Tentu, saya ingin menjadi konektor bagi para startup di Indonesia dengan para investor asing. Kami sendiri juga sebagai pemegang dana,” ujarnya.

Namun, dia mengharapkan pemerintahan baru, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, mau lebih peduli dengan startup IT. Langkah itu bisa diwujudkan dengan menyederhanakan proses perizinan untuk investor asing yang ingin menanamkan modalnya di startup IT. Batara mengenang pemerintah meminta begitu banyak dokumen yang harus dipenuhi saat East Ventures pertama kali menanamkan modalnya di Indonesia.

“Mengapa mereka tidak membuatnya menjadi lebih simpel? Saya berharap di pemerintahan saat ini, hal itu bisa diperbaiki. Kami, diaspora punya peran strategis karena lebih mengenal Indonesia ketimbang mereka, perusahaan asing. Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat mereka percaya pada kita! Kebetulan saya adalah Co-Founder Mixi yang sudah listing di Bursa Efek Jepang dan nilai kapitalisasi pasarnya sekitar US$3 miliar. Itu adalah modal kepercayaan besar yang saya dapat,” katanya. (Reportase: Herning Banirestu)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved