Profile

Bondan Winarno: Pengusaha Kuliner Harus Memiliki Kemampuan Komprehensif

Bondan Winarno: Pengusaha Kuliner Harus Memiliki Kemampuan Komprehensif

Bisnis kuliner memang tidak akan pernah mati. Karena menyakut urusan perut, bisnis ini dianggap sebagai bisnis yang paling aman untuk digeluti. Tak heran jika banyak orang yang menjajal peruntungan di bisnis ini. Hasilnya beragam. Ada yang langsung melejit, ada yang jalan di tempat, bahkan banyak yang gulung tikar dalam hitungan hari.

Bondan Winarno, pengamat kuliner, menuturkan, meski tergolong bisnis “aman’, membangun usaha ini sebenarnya membutuhkan kemampuan komprehensif. Pria yang dikenal dengan “mak nyus”-nya ini membagi wejangan kepada pengusaha kuliner agar bisnis mereka tetap langgeng dan agresif. Apa saja? Berikut penggalan wawancara Reporter SWAOnline Ario Fajar dengan Bondan.

istimewa

Bagaimana Anda melihat pertumbuhan bisnis kuliner di Indonesia?

Sangat baik. Hal itu terlihat dari semakin banyaknya pengusaha kuliner yang bermunculan. Mereka hadir dengan konsep yang beragam, ide yang segar, dan menarik.

Seberapa besar potensi bisnisnya?

Orang tidak akan terjun ke bisnis ini jika tidak besar potensi bisnisnya. Bisnis kuliner begitu menjanjikan karena semua orang butuh makan. Tapi, menyajikan makanan saja tidak cukup perlu ada kemampuan lain. Bisnis ini sangat penting karena bisa meningkatkan ekonomi daerah meskipun bisnis kuliner rumahan.

Apa saja kemampuan itu?

Pengusaha kuliner harus mempunyai kemampuan yang komprehensif. Pertama, passion masak dan mampu menyajikan masakan enak adalah hal mutlak yang harus dimiliki. Lidah orang tidak bisa dibohongi. Jika rasa masakannya kurang, maka pengunjung akan pindah ke lain tempat.

Kemampuan kedua adalah passion melayani. Bisnis ini bukan hanya sekadar jualan masakan, tetapi juga pelayanan. Pengusaha harus tahu bagaimana melayani pengunjung, menyajikan masakan dengan penampilan yang menarik, porsi yang pas, sehingga bisa dikomersialkan.

Ketiga adalah mampu melihat peluang dan mencari ciri khas. Jangan asal ikut-ikutan apalagi menjiplak. Peluang di bisnis ini sebenarnya banyak sehingga pengusaha bisa mencari karakter atau potisioning di antara pemain lainnya.

Kemampuan terakhir adalah promosi yang cerdas. Meski masakannya enak, dengan penampilan yang menarik, tapi jika tidak diimbangi dengan strategi pemasaran dan promosi yang cerdas, maka nama bisnisnya tidak akan berkembang pesat. Jika tidak memiliki salah satu kemampuan di atas, maka pengusaha bisa berkerjasama dengan pihak yang lebih kompeten.

Kenapa bisnis kuliner mudah mati?

Sebenarnya banyak faktor. Termasuk di antaranya adalah kurangnya kemampuan yang saya sebutkan di atas.

Apa tren di bisnis kuliner sekarang?

Kuliner tradisional sedang naik daun. Banyak orang yang memasuki segmen ini dengan beberapa inovasi dan pembaruan. Tapi ke depannya akan berubah lagi. Nantinya banyak orang yang akan mencari makanan sehat. Jadi, bukan hanya urusan perut tetapi sudah ke ranah kesehatan. Bisnis kuliner sehat akan prospektif ke depannya.

Kenapa tidak banyak pengusaha atau merek kuliner Indonesia yang go international?

Kendalanya adalah mereka tidak tahu bagaimana kondisi pasar di luar negeri. Mulai dari kebiasaan, kesukaan, dan lain sebagainya. Pengusaha yang cerdas tentunya yang bisa membaca kondisi tersebut. Lalu ia lakukan sedikit inovasi sehingga bisa diterima di luar negeri. Nah, untuk urusan ini perlu campur tangan pemerintah

Seperti apa?

Membagi informasi atau pendampingan. Contohnya Brasil dan Thailand yang kini kulinernya semakin tersohor. Masakan mereka bisa dengan mudah didapatkan di mana pun. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved