Profile

Christine Victoria, Kemauan Patahkan Tantangan

Christine Victoria, Kemauan Patahkan Tantangan
Christine Victoria, Asistant Brand Manager.

Christine Victoria, Asistant Brand Manager.

Menjadi Asistant Brand Manager bagi Christine Victoria tidaklah mudah. Ia harus memahami bagaimana sebuah brand bisa berkembang di tangannya. Tidak hanya itu, Christine yang memulai karier di salah satu brand ternama asal Jepang tersebut juga harus memahami seluk beluk kosmetk, skincare, dan sales. Meski begitu ia tidak menyerah. Bagaimana perjalanan Christine Victoria menjadi Asistant Brand Manager untuk Canmake? Berikut penuturannya.

Apa latar belakang pendidikan Anda?

Latar pendidikan saya yang lalu sebenarnya tidak berhubungan sama sekali dengan dunia sales dan marketing. Saya hanya lulusan dari salah satu SMA swasta di Bandung. Saat ini, saya memang sedang melanjutkan pendidikan di salah satu universitas negeri di Jakarta, tepatnya di Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen Bisnis.

Bagaimana perjalanan karier Anda?

Saya memulai karier tahun 2008 sebagai Junior Beauty Advisor di salah satu brand Jepang. Di sana saya belajar tentang kosmetik, skincare, dan termasuk sales. Tiga tahun saya menjadi Beauty Advisor dan mendalami dunia kosmetik dan sales di lapangan, mengatur stok toko, promosi berkeliling mall di Jakarta, bertemu banyak orang, dan sebagainya. Sampai akhirnya saya dipercaya untuk menjadi Area Sales Coordinator di brand tersebut. Enam bulan menjabat sebagai Area Sales Coordinator, akhirnya saya memutuskan untuk pindah perusahaan ke PT Artdeco Indonesia dengan jabatan yang sama dan bertemu dengan Ibu Yenny Maria selaku pemilik perusahaan. Enam bulan menjabat sebagai Area Sales Coordinator, kemudian beliau mempercayakan saya untuk membantu menangani training department dan menjadi Brand Representative untuk brand Coverderm, tetap dengan tugas Area Sales Coordinator yang saya emban.

Pada akhir tahun 2013 saya menjabat Asistant Brand Development Manager untuk brand Coverderm. Saat Canmake masuk ke Indonesia pada pertengahan 2014, saya dipercaya untuk menjadi Asistant Brand Manager untuk Canmake.

Bagaimana tugas dan tanggung jawab Anda di Canmake?

Tugas dan tanggung jawab sebagai Assistant Brand Manager Canmake lebih merujuk kepada Brand Development, Marketing & Sales, sekaligus menjadi brand representative untuk Canmake di Indonesia.

Tantangan apa yang pernah Anda hadapi selama ini?

Tantangan yang pernah saya hadapi sebetulnya cukup banyak. Namun saya percaya ketika kita punya keyakinan dan kemauan pasti semua tantangan akan dapat kita hadapi. Contohnya saat ini saya harus memperkenalkan brand baru dari Jepang di tengah maraknya merek-merek terkenal lainnya baik dari Indonesia maupun luar seperti dari Korea, USA, dan Eropa, serta meyakinkan masyarakat Indonesia dengan kualitas yang diberikan Canmake.

Bagaimana Anda menyelesaikan tantangan tersebut?

Untuk menyelesaikan sebuah masalah atau tantangan, saya biasanya akan menganalisis pokok permasalahan dan mencari solusi terbaik untuk setiap masalah atau tantangan tersebut. Apalagi saya bekerja dalam tim. Saya pasti akan berdiskusi dengan tim saya jika ada pernasalahan yang harus diselesaikan.

Apa harapan Anda terhadap perusahaan nanti?

Tentunya sebagai brand baru, saya berharap agar ke depannya PT Artdeco Indonesia, khususnya Canmake, bisa diterima masyarakat dengan baik sehingga bisa menjadi salah satu brand yang bisa diperhitungkan dalam dunia tata rias Indonesia, serta selalu sukses. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved