Profile

Evy Indahwaty: Komunikasi, Kunci Sukses Kepemimpinan

Evy Indahwaty: Komunikasi, Kunci Sukses Kepemimpinan

Ketika Evy Indahwaty memasuki industri pembiayaan sebagai Kepala Cabang Adira Finance di Jember, Jawa Timur, tahun 1997, saat itu kaum perempuan masih tergolong langka di industri pembiayaan. Masih sedikit sekali kepala cabang perusahaan pembiayaan seorang perempuan. “Saya suka diledekin karena dianggap sosok langka,” kata Evy mengenang saat itu sambil terbahak.

Namun, bagi perempuan yang memulai kariernya di Bank CIMB Niaga Jember ini, hal itu tidak membuat gentar. Dia pun mampu membuktikan bahwa perempuan mampu berprestasi di industri tersebut. Pada tahun 2000, Evy dipindah ke Jakarta karena diangkat menjadi Manajer Area Adira untuk Jabodetabek. Dia pun sempat jadi pembicaraan karena jarang perempuan memimpin bisnis pembiayaan saat itu.

“Banyak teman saya bilang, kok bisa wanita larinya kuat di bisnis multifinance. Bisnis ini identik dengan pengelolaan, collection, sehingga harus cepat, juga keras dunianya. Beda dengan bank,” katanya. Industri pembiayaan dianggap keras karena bisnis ini sangat kuat di lapangan. Kalau tidak kuat di sana, akan sulit. Anak buahnya pun lebih banyak laki-laki.

Menurut wanita yang lahir di Jember pada 12 April 1966 ini, di Radana Finance, perusahaan pembiayaan yang dia pimpin saat ini, secara nasional hanya ada 13% karyawan perempuan dari total 3.000-an karyawan. Di jajaran direksi, dia perempuan satu-satunya. Adapun di level kepala divisi, hanya ada dua perempuan. “Bisnis multifinance itu 70% ada di lapangan. Jarang sekali collector dan marketing-nya perempuan. Kalaupun ada, dalam hitungan jari,” kata Evy yang menjabat sebagai Direktur Utama Radana Finance sejak 2013.

Evy Indahwaty

Evy Indahwati, CEO PT Radana Finance

Dalam mengelola perusahaan dengan kondisi seperti itu, ada seni sendiri. “Orang bilang perempuan kalau memimpin pakai hati, tidak pakai logika. Tidak juga. Perempuan bisa memainkan keduanya,” ungkap mantan Eksekutif Senior Suzuki Finance ini. Kemampuan multitasking perempuan merupakan keunggulannya dalam memimpin perusahaan. Dia terbiasa mengerjakan apa pun. Selain bekerja memimpin kantor, perempuan sebagai ibu juga menangani segala urusan domestik di rumah: urusan anak, rumah, masak, dan sebagainya. Maka, sebagai perempuan, agar bisa berhasil memimpin, harus pandai mengelola emosi.

Dalam memimpin perusahaan, Evy lebih suka memotivasi anak buah dengan lebih banyak melakukan pendekatan komunikasi yang intens. Dia menggunakan lebih banyak waktu untuk berbicara dengan anak buah. Komunikasi menjadi kunci keberhasilannya dalam memimpin. Dia meyakini, komunikasi yang benar memberikan dampak sangat besar pada perusahaan. Komunikasi yang salah membuat pesan tentang tujuan perusahaan tidak akan tersampaikan.

“Agar komunikasi berjalan dengan baik, tentu harus ada keterbukaan dan melibatkan mereka,” kata ibu dua anak ini menegaskan. Melibatkan semua awak perusahaan membuat setiap karyawan merasa memiliki perusahaan. Namun, sebelum membuat suatu proyek atau terobosan, Evy selalu mengajak anak buahnya berbicara. “Saya sering dianggap detail sekali sama anak-anak (anak buah). Misalnya, setiap ada proposal yang diajukan ke saya, selalu saya panggil mereka yang mengajukan untuk menjelaskan detail. Sampai detail sekali mereka harus menjelaskan,” ujar nenek seorang cucu ini. Keputusan akan lebih mudah dan tepat dibuat jika setiap informasi yang didapatkan sangat detail dan jelas.

Evy termasuk CEO yang amat melek teknologi. Tak mengherankan, Radana dianggap sangat advanced dalam penerapan teknologi informasi. “Teknologi bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan dalam bisnis. Apalagi, ini bisnis ritel. Kalau tidak kuat, akan bahaya. Bisnis ini cabangnya banyak, orang yang terlibat juga banyak, biaya justru makin besar kalau tidak menggunakan teknologi,” katanya menjelaskan. Teknologi juga memungkinkan perusahaan melihat view dan pasar lebih luas, juga mengontrol fraud.

Kinerja Radana pun tergolong bagus. Pertumbuhan pendapatannya rata-rata 18-20% setiap tahun. Cabangnya saat ini ada 55 unit dan tahun ini akan buka 10 cabang lagi. Pada 2016 dibandingkan tahun sebelumnya, pendapatannya tumbuh 22% dan asetnya tumbuh 18%. “Targetnya, kami bisa masuk lima besar industri multifinance. Saat ini kami sudah di 10 besar,” kata Evy. Saat ini pendanaan Radana didominasi pembiayaan untuk motor (55%), sisanya untuk kredit multiguna. Targetnya, lima tahun lagi akan lebih banyak multiguna dengan komposisi 80:20.

Nico Andoko, Wakil Presdir Radana Finance, mengaku sudah banyak bekerja dengan berbagai pemimpin. Namun, dia menilai Evy salah satu good leader. Pengalamannya yang lengkap dari bawah –pernah menjadi kepala cabang perusahaan pembiayaan– membuat Evy tidak diragukan dalam memimpin perusahaan. “Dia sudah kenyang asam-garam memimpin, sudah tahu bagaimana karakter orang,” ungkap Nico. Evy juga dinilainya luar biasa dalam memahami dan memecahkan masalah dalam perusahaan.(*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved