Profile Profil Profesional zkumparan

Evy Indahwaty, Srikandi Radana Finance

Evy Indahwaty

CEO PT Radana Bhaskara Finance Tbk., Evy Indahwaty.

Masa transisi Radana Finance dari kepemilikan awal Orang Tua Group kepada Trakindo sebagai pemilik saham mayoritas di tahun 2013, sempat menjadi tantangan tersendiri bagi pemimpinnya. Perubahan kepemilikan, kultur, dan mindset harus dihadapi dengan effort yang cukup besar untuk melanjutkan perjalanan bisnis sesuai dengan jalurnya.

Evy Indahwaty Chairoellah saat itu menjabat sebagai puncak tertinggi di PT Radana Bhaskara Finance Tbk. sebagai Chief Executive Officer (CEO). Perannya sebagai penyelaras dijalankan untuk memimpin perubahan yang ada. Proses perubahan bertahap dilakukan Evy meski saat itu masih banyak karyawan dengan kultur lama yang sulit untuk berubah.

Melakukan komunikasi yang intens adalah kunci dalam melakukan perubahan. Berbagai proses perubahan dijalankan hingga 2015 dan berangsunr-angsur stabil. “Tahun 2016 kami mulai menjalankan proses transformasi kedua. Hal ini harus dilakukan karena melihat kondisi pasar,” ungkapnya. Pasar otomotif terutama motor terus mengalami penurunan, transformasi babak dua ini mengantisipasi semakin tenggelamnya Radana Finance.

Evy menjelaskan, Radana Finance yang merupakan salah satu perusahaan pembiayaan otomotif sepeda motor dan kredit multiguna. Pasar motor yang turun sejak 2014 diatasi dengan melakukan shifting bisnis. Radana yang sebelumnya hanya fokus di produk pembiayaan motor, 2015 mulai masuk kredit multiguna. Langkahnya mulai mengembangkan kredit multiguna tidak semudah yang dikira. “New project, new business dengan orang-orang lama tidaklah mudah, menjadi tantangan tersendiri. Perjuangan dan jatuh bangun harus dirasakan, dan hasilnya akan terlihat berikutnya” ceritanya.

Kondisi teknologi yang berubah cepat, bisnispun ikut berubah. Sayangnya, mengubah bisnis dan mindset tidaklah semudah beralih arah perjalanan. Tantangan dihadapi oleh Evy adalah harus menjelaskan kredit motor dengan kredit multiguna berbeda sekali. Kerja keras itu membuahkan hasil. Lihat saja, dalam dua tahun terakhir omset meningkat, tapi bottom line turun.

Radana Finance berusaha menjadi perusahaan multifinansial yang advanced dalam penerapan teknologi informasi. “Saat ini teknologi bukan sekadar tre, tapi kebutuhan dalam bisnis. Kemampuan teknologi justru memberikan efisiensi jangka panjang,” jelasnya. Baginya, teknologi memberikan kesempatan perusahaan melihat view dan pasar yang lebih luas serta mengontrol fraud.

Masuk ke kredit multiguna menurutnya cara menjual, teknikal kompetensi, dan knowledge berbeda. Ia memutuskan untuk bersama dengan orang-orang lama karena sebenarnya merekrut orang barupun butuh effort besar, memberikan training, memasukan kultur dan sebagainya. Ia memilih mendampingi dan mengajak orang lama ini agar mereka benar-benar belajar hal baru. “Kami harus belajar, dari kredit motor ke multiguna. Kredit motor bukan berarti ditinggalkan,” tambahnya.

Saat ini Radana Finance mengurangi pembiayaan kredit motor menjadi 60%, sedangkan bisnis kredit multiguna mengisi 40%-nya. Transformasi ini disertai dengan edukasi product knowledge dan skill dari seluruh tim secara intens.

Evy berkeinginan membangun Radana sebagai perusahaan yang mengutamakan sebuah pelayanan dan menjadikan personal touch sebagai kekuatan. “Saya berusaha melihat masa depan dan menyiapkannya dari sekarang. Visioner dalam bisnis sangat diperlukan agar siap atas perubahan di masa datang. Target saya ingin menjadikan Radana masuk lima besar perusahaan pembiayaan di Indonesia dalam lima tahun ke depan,” ujarnya.

Kini, aset Radana Finance hampir Rp4 triliun dengan karyawan sebanyak 3.000 orang yang tersebar di 66 cabang. Pertumbuhan omsetnya berkisar 6-7%. Untuk tahun 2017, omset sekitar Rp2,4 triliun. Kredit multiguna rencananya akan dinaikan sebesar 80%, sedangkan untuk pembiayaan motor hanya 20%. Pertumbuhan pendapatan rata-rata Radana sekitar 18-20 % tiap tahunnya.

Reportase: Herning Banirestu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved