Profile

Gurihnya Bisnis Freezer ASI Fransiska Lim

Gurihnya Bisnis Freezer ASI Fransiska Lim

Nama Bebe Frezer mulai meroket di kalangan komunitas pejuang Air Susu Ibu (ASI). Bisnis sewa kulkas pendingin besutan Fransiska Lim, 34 tahun ini, terbukti banyak diminati oleh para ibu menyusui. Di media sosial saja jumlah pengikutnya hampir mencapai 20 ribu orang.

Bagi kebanyakan wanita karier, persoalan penyimpanan ASI perahan memang menjadi kendala dalam niatan pemberian ASI eksklusif. Musababnya, tidak semua rumah tangga memiliki tempat memadai untuk menyimpan ASI. Rata-rata rumah tangga hanya memiliki satu kulkas dengan satu freezer saja. Padahal, untuk bisa ‘menabung’ ASI perahan dibutuhkan banyak tempat penyimpanan, alias lebih dari satu freezer.

Dari situ lah peluang bisnis freezer asi muncul. Fransiska menceritakan ia terinspirasi bisnis tersebut lantaran pengalaman pribadinya ketika menyusui anak kedua. “Saya kesulitan mencari penyewaan freezer yang ready stok,” ujarnya ketika berbincang dengan SWA Online.

Fransiska Lim - Bebe Freezer

Fransiska Lim – Bebe Freezer

Kebanyakan penyewaan freezer asi, ia ceritakan masih belum dikelola secara profesional. Untuk melakukan peminjaman, kerap kali ia diminta menunggu atau waiting list. Padahal, sebagai konsumen, ia butuh kepastian kapan freezer tersebut bisa segera digunakan. Hal tersebut penting agar bisa melakukan manejemen stok agar tidak mubazir atau kedaluarsa. “Repot juga kalau waiting list, enggak tahu kapan barangnya bisa datang,” ungkapnya.

Berangkat dari sana lah sejak tahun 2014 lalu, ia mulai menggeluti bisnis tersebut secara profesional. Ia mengaku membuat CV sendiri bernama CV Bebe Freezer Indonesia, sebagai penyedia layanan penyewaan freezer asi ready stok.

Bebe Freezer mengenakan biaya Rp 150.000 untuk setiap bulan penyewaan dengan ketentuan sewa minimal 3 bulan, yang bisa diperpanjang setiap bulannya. Satu freezer ASI bisa menampung sekitar 150 botol ASI atau 300 plastik ASI.

Layanan penyewaan ini, diklaim lebih praktis dan ekonomis ketimbang harus membeli kulkas khusus sendiri. “Praktis, tidak perlu menyimpan unit saat sudah tidak terpakai lagi. Suhu nya juga lebih stabil dibanding kulkas biasa, ASI juga jadi tidak digabung dengan makanan lain,” ungkapnya.

Sesuai perkiraan, ternyata bisnis tersebut berjalan moncer. Setidaknya ada sekitar 1.800 order telah ia terima dalam dua tahun belakangan. Pelanggannya sudah tersebar di Jabodetabek dan Bandung. Ratusan freezer telah ia miliki sebagai aset. “Dalam jangka panjang saya punya target Bebefreezer bisa hadir dikota-kota lain,” ujarnya.

Keberhasilannya mengenalkan Bebefreezer, ia ceritakan adalah buah manis dari words of mouth. Untuk melakukan akuisisi pelanggan ia banyak melakukan sosialisasi ke komunitas-komunitas pejuang ASI serta melakukan cross selling dari toko perlengkap bayi yang ia miliki di daerah Tangerang.

Namun sayang, Fransiska enggan membocorkan nilai omset dari Bebefreezer. Wanita berusia 34 ini, mengatakan sampai saat ini Bebe Freezer masih terus berinvestasi untuk memperbanyak jumlah freezer. “Uangnya masih terus berputar untuk investasi,” ungkapnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved