Profile

Helen Hamzah, Menjadi Sales Jangan Hit and Run

Helen Hamzah, Menjadi Sales Jangan Hit and Run

Helen Hamzah, Associate Director Marketing & Sales Commercial Building Ciputra, selalu berupaya nutk menjaga loyalitas buyer Ciputra. Wanita lulusan Arsitektur dari Universitas Tarumanegara, Jakarta ini, menekankan untuk tidak menjadi sales yang hit and run ketika sedang berjualan. Pemberian informasi yang berlanjut menjadi kunci wanita berambut lurus ini dalam menjalin hubungan baik dengan customer. Berikut paparan lengkap Helen kepada reporter SWAonline, Destiwati Sitanggang.

Helen Hamzah

Bagaimana perjalanan karier Anda?

Saya bergabung dengan Ciputra itu lebih kurang selama 4 tahun. Sebelumnya saya pernah bekerja di Duta Pertiwi, grup dari Sinar Mas, di grup Lipo, dan di Duta Anggada. Itu perjalanan saya sejak tahun 1995. Saya selalu di bidang sales and marketing development.

Mengapa tertarik terjun di bidang ini?

Saya lulusan Universitas Tarumanegara 1995. Kebetulan saya tertarik di bidang marketing itu karena marketing itu sangat dinamis. Ada fase naik dan turunnya. Di sini juga saya bisa bersosialiasi, bertemu dengan banyak orang. Apalagi saya di bagian development dan background saya di arsitek, jadi saya selalu men-develop produk-produk dari sebelum jadi, sampai kita jual. Jadi semua itu memiliki target sendiri. Kita membuat, kita develop lalu kita jual. Jadi, di sini pengetahuan saya tentang arsitek tetap bisa saya pakai.

Sebagai lulusan Arsitektur, bagaimana cara menggali ilmu marketing?

Saya mempelajari ilmu marketing itu pada saat saya mulai bergabung di Duta Pertiwi. Ketika itu saya memulai dari marketing development, di san saya belajar bagaimana cara men-develop suatu produk yang cocok untuk dijual. Di sana saya banyak melakukan survei market, menawarkan desain yang telah kita buat ke market, melihat kecocokan desain untuk market. Jadi di sana saya mengetahui bahwa sebagai sales itu bukan tentang menjual, tetapi juga bagaimana kita menjual sesuatu yang sesuai dengan target market kita. Jadi, kita sebagai developer, kita bukan hanya tentang menjual, tetapi juga harus tahu needs dari market kita, sehingga produk kia harus sesuai dengan needs mereka.

Kita harus bisa memciptakan customer needs. Dari situ saya merasakan bahwa sales itu merupakan ujung tombak, tapi dibalik dari sales itu adalah bagaimana kita menciptakan produk yang sesuai dengan market. Selain itu, kita jga harus bisa mempromosikan melalui iklan, media. Jadi banyak hal tentang marketing.

Selama empat tahun, tantangan terbesar apa yang pernah dihadapi?

Tantangan terbesar? Saya bersyukur selama empzt tahun saya di sini, semuanya berjalan dengan baik. Projek pertama saya di Ciputra itu, projek Ciputra World Jakarta 2 pada tahun 2011. Kita mulai menjual itu antara Oktober dan November, dalam waktu 2 bulan, penjualan kita hampir 80%, dengan kenaikan harga hampir 60% dari saat kita pre-selling. Sejauh ini, dengan membawa nama Ciputra dan kita selalu membawa desain dan konsep yang bagus, serta kerja sama tim yang baik, semua kendala yang kita hadapi dapat kita lewati. Selama empat, produk-produk yang jual itu berjalan dengan baik.

Dari segi prestasi, apa hal terbesar yang Anda buat di Ciputra?

Yang pasti dari sisi penjualan. Selama ini penjualan itu, dalam masa pre-selling penjualan kita laku terjual 90%. Selanjutnya adalah dari segi customer, bagaimana komitmen kita terhadap customer. Karena, customer membeli produk kita karena dua hal, pertama property gain dan return investment. Kalau return investment itu harus menunggu property itu sudah jadi, sedangkan property gain yang dicapai buyer kita itu sangat bagus. Kalau dari sisi developer kita mendapatkan sesuatu yang baik dari sisi penjualan, sedangkan dari sisi komitmen kita dari buyer, kita memberikan komitmen yang baik. Karena selama ini, dari penjualan kita, property gain mereka itu hampir mencapai 100% lebih dari uang yang mereka berikan. Jadi re-selling price nya itu sangat signifikan bagus. Kenaikan harga untuk pre-selling awal itu bisa mencapai 50-60%. dan untuk selanjutnya kenaikan bisa mencapai 20%. Jadi, kenaikan harga mereka sangat bagus, secara otomatis kita sangat percaya diri dengan peluncuran produk baru kita. Hal ini melihat dari loyalitas buyer kita. Customer kita yang sudah membeli, sudah merasakan profit dari projek sebelumnya. Kemanapun kita membuat projek baru, mereka akan terus berlanjut dan mengajak teman-temannya untuk ambil.

Apa yang Anda tonjolkan untuk buyer agar mereka tetap loyal?

Yang pertama memang brand Ciputra yang sudah sangat kuat. Selanjutnya adalah konsep dan lokasi. Komposisi ketiga hal tersebut akan membuat buyer kita tetap loyal. Tapi ada satu hal yang tidak dapat dilupakan, yaitu service. Yang penting adalah komitmen salesnya, bukan tipikal sales yang hit and run. Tetapi, tipikal sales yang selalu memberikan informasi-informasi kepada mereka. Karena kadang-kadang sales itu, habis jualan kabur, itu yang selalu saya arahkan ke tim saya itu, jangan sampai kita hit and run. Kita harus selalu meng-update progress kita kepada pembeli kita, kenaikan harga kita, future kenaikan harga kita. Servis seperti itu yang tetap kita pertahankan pada customer kita agar tetap loyal kepada kita. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved